TUGAS MIKROBIOLOGI
PERTANIAN
TENTANG MIKROBIA (BAKTERI)
Oleh
Nama : Essy
Novita Sari
Nim :
05101007066
PROGRAM STUDI
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2011
Bakteri yang menguntungkan:
1. 1.
Streptococcus thermophllus
Klasifikasi:
Kingdom
: Bacteria
Divisi
: Fimicutes
Kelas
: Bacilli
Order
: Lactobacillales
Family
: Streptococcaceae
Genus
: Streptococcus
Spesies
: S. salivarius
Subspesies : S. salivarius subsp. thermophilus
Subspesies : S. salivarius subsp. thermophilus
Streptococcus thermophilus adalah
bakteri anaerob fakultatif gram positif. Bakteri ini tidak membentuk spora dan
homofermentatif. Streptococcus thermophilus ditemukan di susu dan produk susu.
Bakteri ini bukanlah probiotik karena tidak bertahan hidup di perut
S. thermophilus memiliki bentuk sel yang
bulat atau elips dengan diameter 0,7-0,9 run, tumbuh secara berpasangan atau
berbentuk rantai pendek. Suhu pertumbuhan optimum untuk S. thermophilus adalah
37-42°C.
S. thermophilus merupakan bakteri gram
positif, katalase negatif, tidak berspora, uniseluler, anaerob, heterotropik,
tumbuh baik pada media berisi karbohidrat dan ekstrak yeast. Tumbuh optimum
pada pH 6,5 dan akan terhenti pertumbuhanrya pada pH 4,2-4,4.
S. thermophilus memfermentasi gula terutama
menjadi asam laktat, dan karena itu ia termasuk golongan bakteri asam laktat.
la merupakan salah satu dari dua bakteri yang dibutuhkan untuk memproduksi
yogurt dan susu fermentasi lainnya, dan memiliki peran penting terutama dalam
pembentukan tekstur dan citarasa yogurt.
1. Lactobacillus bulgaricus
klasifikasi:
Kingdom
: Bacteria
Divisi
: Fimicutes
Kelas
: Bacilli
Order
: Lactobacillales
Family
:
Lactobacillaceae
Genus
:
Lactobacillus
Spesies
: L. delbrueckii
Subspesies : bulgaricus
Bakteri ini ditambahkan
pada susu dan menghasilkan asam laktat yang juga membantu mengawetkan susu.
Bakteri ini memecah laktosa sehingga sangat membantu untuk penderita
intoleransi laktosa. Selama fermentasi, bakteri ini menghasilkan asetaldehid
yang memberi aroma pada yoghurt.
Lb. bulgaricus berbentuk seperti tangkai
yang panjang dengan panjang dan memiliki kecenderungan membentuk formasi
untaian panjang. Suhu pertumbuhan optimum untuk Lb.bulgaricus pada
42-45°C.
Lb. bulgaricus merupakan bakteri gram
positif; katalase negatif, tidak berspora, uniseluler, anaerob, heterotropik,
tumbuh baik pada media berisi karbohidrat dan ekstrak yeast. Tumbuh optimum
pada pH 5,5 dan akan terhenti pertumbuhannya pada pH 3,5-3,8.
Lb. bulgaricus juga memfermentasi gula
terutama menjadi asam laktat, dan karena itu ia termasuk golongan bakteri asam
laktat. Ia merupakan salah satu dari dua bakteri yang dibutuhkan untuk
memproduksi yogurt dan susu fermentasi lainnya, dan memiliki peran penting
dalam pengembangan kualitas organoleptik, higienis dan probiotik produk-produk
tersebut.
3. Lactobacillus casei
klasifikasi:
Kingdom
: Bacteria
Divisi
: Fimicutes
Kelas
: Bacilli
Order
: Lactobacillales
Family
: Lactobacillaceae
Genus
: Lactobacillus
Spesies
: L. caseii
Lactobacillus caseii ialah
mikroorganisme yang anaerob yang dapat ditemukan dalam mulut dan usus manusia.
Bakteri ini memiliki jangakuan pH dan temperatur yang lebar serta mendukung
pertumbuhan L. acidophilus yang merupakan penghasil enzim amilase. Bakteri ini
dapat meningkatkan kualitas pencernaan, mengurangi intoleransi laktosa dan
sembelit.
Lactobacillus casei adalah genus
bakteri gram-positif,
anaerobik fakultatif
atau mikroaerofilik. Genus
bakteri ini membentuk sebagian besar dari kelompok bakteri asam laktat, dinamakan demikian karena
kebanyakan anggotanya dapat merubah laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat.
Kebanyakan dari bakteri ini umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam
manusia, bakteri ini dapat ditemukan di dalam vagina dan sistem
pencernaan, dimana mereka bersimbiosis dan
merupakan sebagian kecil dari flora usus. Banyak spesies
dari Lactobacillus memiliki kemampuan membusukkan materi tanaman
yang sangat baik. Produksi asam laktatnya membuat lingkungannya bersifat asam
dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri merugikan. Beberapa anggota genus
ini telah memiliki genom
sendiri.
Bakteri ini berukuran 0,7 –
1,1 x 2,0 – 4,0 µm dan merupakan bakteri yang penting dalam pembentukan asam
laktat. Seperti bakteri asam laktat lain, Lactobacillus casei
toleran terhadap asam, tidak bisa mensintesis perfirin, dan melakukan
fermentasi dengan asam laktat sebagai metabolit akhir yang utama. Bakteri ini
membentuk gerombolan dan merupakan bagian dari spesies heterofermentatif
fakultatif, dimana bakteri ini memproduksi asam laktat dari gula heksosa dengan
jalur Emblen-Meyerlhof dan dari pentose dengan jalur 6-fosfoglukonat,
fosfoketolase. pertumbuhan Lactobacillus casei pada suhu 15oC,
dan membutuhkan riboflavin, asam folat, kalsium pantotenat, dan faktor
pertumbuhan lain.
Lactobacillus casei adalah spesies yang mudah
beradaptasi, dan bisa diisolasi dari produk ternak segar dan fermentasi, produk
pangan segar dan fermentasi. Dari segi industrial, Lactobacillus casei mempunyai
peran dalam probiotik manusia, kultur starter pemroduksi asam untuk fermentasi
susu, dan kultur khas untuk intensifikasi dan akselerasi perkembangan rasa
dalam varietas keju yang dibubuhi bakteri.
Lactobacillus casei diduga dapat mengontrol
organisme yang dapat menimbulkan efek toksik di dalam saluran pencernaan
manusia, diantaranya yaitu Escherichia coli. Lactobacillus casei
adalah suatu jasad renik jenis temporer penghasil asam laktat, Lactobacillus
casei dapat ditemukan di mulut dan di usus manusia. Selain itu bakteri Lactobacillus
casei dapat menghalangi pertumbuhan H. pylori, dan membantu
microflora di usus besar.
1. Rhizobium leguminosarum
Rhizobium berasal dari dua
kata yaitu Rhizo yang artinya akar dan bios yang berarti hidup. Rhizobium
adalah bakteri yang bersifat aerob, bentuk batang, koloninya berwarna putih
berbentuk sirkular, merupakan penambat nitrogen yang hidup di dalam tanah dan
berasosiasi simbiotik dengan sel akar legume, bersifat host spesifik satu spesies
Rhizobium cenderung membentuk nodul akar pada satu spesies tanaman legume saja.
Bakteri Rhizobium adalah organotrof, aerob, tidak berspora, pleomorf, gram
negatif dan berbentuk batang. Bakteri rhizobium mudah tumbuh dalam medium
pembiakan organik khususnya yang mengandung ragi atau kentang. Pada suhu kamar
dan pH 7,0 – 7,2.
Morfologi Rhizobium dikenal
sebagai bakteroid. Rhizobium menginfeksi akar leguminoceae melalui ujung-ujung
bulu akar yang tidak berselulose, karena bakteri Rhizobium tidak dapat menghidrolisis
selulose.
Rhizobium yang tumbuh dalam
bintil akar leguminoceae mengambil nitrogen langsung dari udara dengan
aktifitas bersama sel tanaman dan bakteri, nitrogen itu disusun menjadi
senyawaan nitrogen seperti asam-asam amino dan polipeptida yang ditemukan dalam
tumbuh-tumbuhan, bakteri dan tanak disekitarnya. Baik bakteri maupun legum
tidak dapat menambat nitrogen secara mandiri, bila Rhizobium tidak ada dan
nitrogen tidak terdapat dalam tanah legum tersebut akan mati. Bakteri Rhizobium
hidup dengan menginfeksi akar tanaman legum dan berasosiasi dengan tanaman
tersebut, dengan menambat nitrogen.
Bakteri Eschereria coli
hidup di kolon (usus besar)
manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan
vitamin B12, dan vitamin
K yang penting dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan
berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang
lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
1. Azotobacter chlorococcum
Berperan dalam siklus
nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum
yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter
chlorococcum. Hidupnya parasit yaitu menempel pada inangnya yaitupada akar
tanaman leguminosa (kacang-kacangan). Ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri
kelas Azotobacteraceae adalah sel berbentuk batang, hidup bebas di dalam tanah,
mirip sel khamir, dan pada kondisi aerob dapat menambat N2.
1. Nitrosococcus, Nitrosomonas
Berpernan dalam membuat
nitrit dari amoniak. Nitrit dapat dipergunakan oleh genus bakteri yang lain
untuk memperoleh energi. Oksidasi amoniak menjadi nitrit dan oksidasi nitrit
menjadi nitrat berlangsung di dalam lingkungan yang aerob. Peristiwa seluruhnya
disebut nitrifikasi. Pengoksidasian nitrit menjadi nitrat dilakukan
oleh Nitrobacter.
Proses nitrifikasi ini
dapat ditulis sebagai berikut:
2NH3 + 3O2
Nitrosomonas, Nitrosococcus 2HNO2 + 2H2O + energi
2HNO2 + O2
Nitrobacter 2HNO3 + energi
Selain itu, mikroorganisme
ini juga dapat digunakan sebagai agen pembusuk alami, yang akan mendekomposisi
sampah-sampah organik menjadi materi inorganik sehingga dapat mengurangi kuantitas
sampah, menyuburkan tanah dan dapat menjadi sumber nutrisi bagi tumbuhan.
1. Bacillus polymyxa
Bacillus polymyxa
(penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram
negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri
gram positif
1. Bacillus subtilis
Bacillus subtilis termasuk jenis Bacillus.
Bakteri ini termasuk bakteri gram positif, katalase positif yang umum ditemukan
di tanah. Bacillus subtilis mempunyai kemampuan untuk membentuk
endospora yang protektif yang memberi kemampuan bakteri tersebut mentolerir
keadaan yang ekstrim. Tidak seperti species lain seperti sejarah, Bacillus
subtilis diklasifikasikan sebagai obligat anaerob walau penelitian sekarang
tidak benar. Bacillus subtilis tidak dianggap sebagai patogen walaupun
kontaminasi makanan tetapi jarang menyebabkan keracunan makanan. Sporanya dapat
tahan terhadap panas tinggi yang sering digunakan pada makanan dan bertanggung
jawab terhadap kerusakan pada roti.
Bacillus subtilis selnya berbentuk basil,
ada yang tebal dan yang tipis. Biasanya bentuk rantai atau terpisah. Sebagian
motil dan adapula yang non motil. Semua membentuk endospora yang berbentuk
bulat dan oval. Baccillus subtlis merupakan jenis kelompok bakteri
termofilik yang dapat tumbuh pada kisaran suhu 45 °C – 55 °C dan mempunyai
pertumbuhan suhu optimum pada suhu 60 °C – 80 °.
Bacilus Subtilis ini awalnya bernama Vibro
subtilis oleh Christian
Gottfried Ehrenberg pada tahun 1835. Kemudian nama bacillus subtilis
dikenalkan oleh Ferdinand
Cohn pada 1872. B. subtilis telah digunakan sepanjang 1950 sebagai
alternatif dari obat karena efek immunostimulatory sel dari masalah, yang pada
pencernaan telah ditemukan secara signifikan untuk kekebalan aktivasi antibodi
spesifik GM, IgG ,dan Iga keluarnya. Bakteri ini dipasarkan di seluruh Amerika
dan Eropa dari 1946 sebagai immunostimulatory bantuan dalam usus dan perawatan
dari penyakit urinary tract seperti Rotavirus
dan Shigella,
tetapi ditolak popularitasnya setelah pengenalan konsumen antibiotik murah
walaupun kurang menyebabkan reaksi alergi kesempatan yang cukup rendah dan
racun normal flora usus.
B. subtilis tidak dianggap sebagai
manusia pathogen; dapat mencemari makanan tetapi jarang menyebabkan keracunan
makanan. B. subtilis produces the proteolytic enzyme subtilisin
. B. subtilis menghasilkan enzim proteolytic yang subtilisin. B.
subtilis spores dapat hidup yang ekstrim pemanasan yang sering digunakan
untuk memasak makanan, dan bertanggung jawab untuk menyebabkan kekentalan yang
lengket, membenang konsistensi yang disebabkan oleh bakteri produksi panjang
rantai polysaccharides
dan manja dalam adonan roti.
B. subtilis dapat membagi
asymmetrically, memproduksi sebuah endospore yang tahan terhadap faktor
lingkungan seperti panas, asam, dan garam, yang dapat berada di dalam
lingkungan dalam jangka waktu yang lama. Endospore adalah yang dibentuk pada
saat gizi stres, memungkinkan organisme untuk terus berada di dalam lingkungan
sampai kondisi menjadi baik. Sebelum proses untuk menghasilkan spora bakteri
melalui proses produksi flagella dan mengambil DNA dari lingkungan.
B. subtilis terbukti untuk manipulasi
genetik, karena itu telah menjadi banyak diadopsi sebagai model organisme
untuk penelitian laboratorium, terutama dari sporulation,
yang merupakan contoh sederhana dari diferensiasi
selular. Hal ini juga sangat flagellated,
yang memberikan B. subtilis kemampuan untuk bergerak sangat cepat.
B. subtilis memiliki sekitar 4.100
gen. Dari jumlah tersebut, hanya 192 yang ditampilkan. Mayoritas gen yang
penting dalam kategori domain relatif sedikit dari metabolisme sel, dengan
sekitar separuh yang terlibat dalam pengolahan informasi, satu-kelima yang
terlibat dalam sintesis dari sel amplop dan penentuan bentuk dan divisi sel,
dan satu-kesepuluh yang berkaitan dengan sel energetika.
Aplikasi bakteri ini dalam
industry cukup banyak. Bacillus subtilis merupakan salah satu yang
paling banyak digunakan untuk produksi enzymes dan bahan kimia khusus. Aplikasi
industri termasuk produksi amylase, protease, inosine, ribosides, dan asam
amino. Selain itu, aplikasinya banyak sekali. Enzymes diproduksi oleh B.
subtilis dan B.
licheniformis
secara luas digunakan sebagai tambahan dalam laundry deterjen. Kemudian bakteri
ini dapat memainkan peran dalam pengamanan limbah radionuclide [misalnya
Thorium (IV) dan Plutonium (IV)] pembuangan dengan mengikat proton properti
dari permukaan.
Keguanaan lain bakteri ini
cukup banyak sekarang dangan berkembangnya teknologi. B. subtilis strain
QST 713 (dipasarkan sebagai QST 713 atau serenade) memiliki alam berhubung dgn
fungisida aktivitas, dan bekerja sebagai agen kontrol biologi. populer di
seluruh dunia sebelum pengenalan konsumen antibiotik immunostimulatory sebagai
agen untuk membantu perawatan gastrointestinal dan penyakit urinary tract. Hal
ini masih banyak digunakan di Eropa Barat dan Timur Tengah sebagai alternatif
obat. dapat dikonversi menjadi peledak berbahaya compounds dari nitrogen,
karbon dioksida, dan air. recombinants B. subtilis str. pBE2C1 dan B.
subtilis str. pBE2C1AB digunakan dalam produksi polyhydroxyalkanoates
(PHA) dan agar mereka dapat menggunakan gandum terendam air limbah sebagai sumber
karbon untuk menurunkan biaya produksi PHA.
1. Streptomyces griseus
Streptomyces adalah bakteri gram positif yang
menghasilkan spora yang dapat
ditemukan di tanah. Bakteri
ini nonmotil dan berfilamen. Selain ditemukan pada tanah, bakteri ini juga
dapat ditemukan pada tumbuhan
yang membusuk. Streptomyces dikenal juga karena memproduksi senyawa volatil yaitu Geosmin yang memiliki bau khas pada tanah. Streptomyces
termasuk ke dalam golongan Actinomyces yaitu bakteri yang memiliki
struktur hifa bercabang
menyerupai fungi dan dapat
menghasilkan spora.
Karakteristik
Karateristik Streptomyces
yang lain adalah koloni
mereka yang keras, berbulu dan tidak/jarang berpigmen. Streptomyces
adalah organisme
kemoheteroorganotrof yaitu organisme
yang mampu menggunakan materi organik yang kompleks sebagai
sumber karbon dan energi. Materi yang mereka
dapatkan berasal dari degradasi
molekul ini di dalam tanah. Karena sifat ini bakteri ini penting untuk menjaga tekstur dan kesuburan tanah.
Bakteri ini memiliki suhu optimal untuk pertumbuhan pada 25oC dan pH 8-9.
Streptomyces jarang bersifat patogen, tetapi beberapa
spesies seperti S. somaliensis dan S. sudanensis dapat
menyebabkan mycetoma serta dapat menyebabkan penyakit
scabies pada tanaman disebabkan oleh S.
caviscabies dan S. Scabies.
Manfaat
Diketahui pula bahwa Streptomyces
adalah sumber utama senyawa antibiotik
dewasa ini.Saat ini, Streptomyces memproduksi lebih dari dua pertiga
antibiotik alami yang berguna secara klinis. Streptomycin adalah salah
satu contoh antibiotik terkenal yang berasal dari Streptomyces.
Antibiotik primer tersebut dapat diaplikasikan pada manusia (sebagai obat
antikanker, immunoregulator) atau
digunakan sebagai herbisida,
agen anti-parasit, dan penghasil beberapa enzim penting untuk industri makanan
dan industri lainnya. Streptomyces dikenal karena kemampuannya untuk
mensintesis senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain,
antara lain Escherichia
coli, Klebsiella pneumoniae,
Pseudomonas
aeruginosa, Vibrio
cholerae, Salmonella typhi, Staphylococcus
aureus, dan Shigella dysenteriae.
Antibiotik
yang dihasilkan oleh Streptomyces sangat banyak, antara lain neomisin
dan kloramfenikol. elain itu antibiotik streptomisin juga dinamakan berdasarkan
bakteri penghasilnya, yaitu Streptomyces griseus.
Antibiotik yang dihasilkan oleh genus
ini antara lain nystatin dari S. noursei, amphotericin B dari S.
nodosus, natamycin dari S. natalensis, erythromycin dari S.
erythreus, neomycin dari S. fradiae, streptomycin dari S. griseus,
tetrasiklin dari S. rimosus, vancomycin dari S. orientalis,
rifamycin dari S. mediterranei, chloramphenicol dari S. venezuelae,
puromycin dari S. alboniger dan lincomycin dari S. lincolnensis.
1. Clostridium acetobutylicum
Kerajaan
:Bacteria
Divisi
:Firmicutes
Kelas
:Clostridia
Ordo
:Clostridiale
Famili
:Clostridiaceae
Genus
:Clostridium
Spesies
:C. acetobutylicum
Clostridium acetobutylicum adalah suatu bakteri bernilai komersial,
yang tergolong dalam genus Clostridium. Bakteri
ini juga kadang disebut “organisme Weizmann”, dari nama seorang ilmuwan dan
politisi Yahudi Chaim Weizmann, yang
pada 1916 membantu menemukan bagaimana kultur C. acetobutylicum dapat
digunakan dalam industri
seperti produksi mesiu
dan TNT. Proses yang disebut proses A.B.E. ini menjadi
standar dalam industri hingga akhir 1940an, saat harga minyak yang rendah
menyebabkan proses berbasis cracking hidrokarbon dan distilasi minyak bumi menjadi lebih
efisien. C. acetobutylicum juga memproduksi asam asetat (cuka), asam butirat, karbon dioksida dan hidrogen.
Fermentasi anaerobik menggunakan C.
acetobutylicum baru-baru ini kembali diminati pasar karena dapat digunakan
untuk memproduksi bahan bakar bio untuk menggantikan bensin dan minyak
diesel.
melalui kutu manusia (pulex
iritans).
1. Pediococcus cereviceae
Kemampuan :
memfermentasikan daging menjadi sosis
Peranan
: produksi sosis
1. Acetobacter xylinium
Kemampuan :
memfermentasikan gula menjadi selulosa (nata)
Peranan
: produksi nata de coco.
1. Methylococcus capsulatus
Kemampuan
: menghancurkan plastic
Peranan
: mengatasi pencemaran plastic.
1. Bacillus thuringiensis
Kemampuan :
penghasil pestisida biologi
Peranan
: pemberantasan hama.
1. Thiobacillus ferrooksidan
Kemampuan
: memisahkan logam
Peranan
: membantu pemurnian emas
Bakteri yang merugikan
1. Clostridium botulinum
Klasifikasi
Domain:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
C. botulinum
|
Clostridium botulinum adalah bakteri yang
memproduksi racun botulin, penyebab
terjadinya botulisme. Bakteri ini masuk
kedalam genus Clostridium. Bakteri
ini pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh Emile van Ermengem dan
umumnya dapat ditemukan di tanah. C. botulinum termasuk bakteri gram
positif, anaerob obligat (tidak
bisa hidup bila terdapat oksigen),
motil (dapat bergerak), dan menghasilkan spora. Clostridium botulinum
menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat
pada makanan kalengan dan racunnya dipakai sebagai bahan dasar Botox.
Klasifikasi
Kerajaan
:Bacteria
Filum
roteobacteria
Kelas
:Beta Proteobacteria
Ordo
:Burkholderiales
Famili
:Burkholderiaceae
Genus
:Burkholderia
Spesies
:B. gladioli
Ciri – ciri dari bakteri
ini adalah sel tunggal, batang lurus/melengkung, namun tidak berbentuk heliks.
Pada umumnya berukuran 0,5-1,0 mikrometer x 1,5-4,0 mikrometer. Motildan
berflagelum polar; monotrikus/multitrikus. Tidak menghasilkan selongsong
prosteka. Tidak dikenal adanya stadium istirahat. Gram negatif. Kemoorganotrof.
Metabolisme dengan respirasi, tidak pernah fermentatif. Dapat menggunakan
Oksigen atau CO sebagai sumber energi, katalase positif.
Keracunan oleh bakteri ini
dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ. Bakteri ini menjadi racun yang
mematikan bila bersentuhan dengan asam lemak di dalam tubuh. Bakteri ini
menyerang mitokondria, yaitu sumber energi di tingkat sel. Racun itu berdampak
pada mekanisme ATP (adenosine triphosphate)-ADP (adenosine diphosphate) translocase,
yakni mekanisme perubahan ATP menjadi ADP dan sebaliknya selama proses
pernafasan di sel.
1. Leuconostoc mesenteroides
Klasifikasi
Kingdom :
Monera
Divisio
: Firmicutes
Class
: Bacilli
Order
: Lactobacilalles
Famili
:Streptococcaceae
Genus
: Leuconostoc
Spesies
: Leuconostoc mesenteroides
Leuconostoc mesenteroides adalah bakteri asosiasi
dengan fermentasi asinan. Organisme ini mengubah bentuk fermentasi asam laktat
alam produk. Bakteri ini berbeda dengan spesies asam laktat lainnya, dia dapat
tahan dalam konsentrasi tinggi garam dan gula (hingga 50% gula).
Leuconostoc mesenteroides mengubah bentuk
pertumubuhan dalam sayuran dengan cepat melebihi range temperature dan
konsentrasi garam daripada bakteri asam laktat lainnya.
Leuconostoc mesenteroides menghasilkan CO2
dan asam yang mana menurunkan pH dan menghalangi perkembangan dari
mikroorganisme yang merugikan. CO2 menghasilkan kembali oksigen, dan
membuat lingkungan anaerobic dan cocok untuk pertumbuhan dari spesies
berikutnya dari lactobacillus.
Morfologi Bakteri
Pada substansi dalam media
cair berbentuk seperti kokus ·
tunggal atau berpasangan
dan berantai pendek. ·
bentuknya dapat
berubah-ubah sesuai kondisi pertumbuhan. ·
Sel-sel tumbuh dalam
glukosa atau pada media padat. ·
Bakteri gram positif ·
Tidak bergerak ·
Suhu optimum 20-30 · 0C
Memproduksi asam dan gas
pada glukosa ·
Tidak memiliki spora ·
Penyakit yang Ditimbulkan ·
Neonatal meningitis
(infeksi selaput otak pada bayi) ü
hidrosefalus (kepala besar
karena cairan otak berlebihan) ü
sepsis (infeksi berat) ü
necrotizing enterocolitis
(kerusakan berat saluran cerna). ü
infeksi saluran kencing ü
Proses Penyebaran ·
Pencemaran susu oleh
mikroorganisme dapat terjadi selama pemerahan (milking), penanganan (handling),
penyimpanan (storage), dan aktivitas pra-pengolahan (pre-processing) lainnya.
Peralatan pemerahan yang
tidak steril dan tempat penyimpanan yang tidak bersih dapat menyebabkan
tercemarnya susu oleh bakteri. Susu memerlukan penyimpanan dalam temperatur
rendah agar tidak terjadi kontaminasi bakteri. Udara yang terdapat dalam
lingkungan di sekitar tempat pengolahan merupakan media yang dapat membawa
bakteri untuk mencemari susu. Proses pengolahan susu sangat dianjurkan untuk
dilakukan di dalam ruangan tertutup.
Proses pemerahan dan
pengolahan susu dapat menjadi penyebab timbulnya bakteri dalam susu. Tangan dan
anggota tubuh lainnya harus steril ketika memerah dan mengolah susu. Sapi perah
dan peternak yang berada dalam sebuah peternakan harus dalam kondisi sehat dan
bersih agar tidak mencemari susu. Proses produksi susu di tingkat peternakan
memerlukan penerapan good farming practice seperti yang telah diterapkan di
negara-negara maju.
Gejala yang Timbul ·
Gejala yang dapat terjadi
pada bayi atau anak di antaranya adalah diare, kembung, muntah, demam tinggi,
bayi tampak kuning, Bakteri patogen ini dapat mengakibatkan bakterimeia dan
osteomielitis (infeksi tulang) pada penderita dewasa.
Penanggulangan ·
Penyajikan susu secukupnya
sesuai kebutuhan untuk sekali minum agar mengurangi kuantitas dan waktu susu
formula terkontaminasi ¨
Meminimalkan ¨ hang time atau
waktu antara kontak susu dengan udara kamar hingga saat pemberian (idealnya
tidak boleh lebih dari 4 jam).
Memperhatikan dengan baik
dan benar cara penyajian susu formula bagi bayi. ¨
Bakteri jenis ini jika
oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi, yaitu nitrat
direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak
dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan..
Klasifikasi
Kerajaan
: Bacteria
Filum
: Proteobakteria
Kelas
: Gamma Proteobakteria
Ordo
: Enterobakteriales
Family
: Enterobakteriakceae
Genus
: Salmonellla
Spesies
: Salmonella typhosa
Salmonella adalah penyebab
utama dari penyakit yang
disebarkan melalui makanan (foodborne diseases). Pada umumnya, serotipe Salmonella menyebabkan
penyakit pada organ pencernaan. Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella
disebut salmonellosis. Ciri-ciri orang yang mengalami salmonellosis
adalah diare, keram perut, dan
demam dalam waktu 8-72 jam setelah memakan makanan yang terkontaminasi oleh
Salmonella. Gejala lainnya adalah demam,
sakit kepala, mual dan muntah-muntah. Tiga serotipe
utama dari jenis S. enterica adalah S. typhi, S. typhimurium,
dan S. enteritidis.
S. typhi menyebabkan
penyakit demam tifus (Typhoid fever), karena invasi bakteri ke dalam pembuluh
darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh keracunan makanan/intoksikasi.
Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual, muntah dan kematian. S. typhi
memiliki keunikan hanya menyerang manusia, dan tidak ada inang lain. Infeksi Salmonella dapat
berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya serta orang
lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka yang menurun.
Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga
kebersihan makanan yang dikonsumsi.
Shigella dysenteriae
menyebabkan Shigellosis (disentri basiler) pada manusia. Ini juga diketahui
menyebabkan disentri pada primata lainnya, tetapi tidak pada hewan lain.
Infeksi dapat disebabkan oleh sedikitnya sepuluh sel bakteri, sedangkan bakteri
lain membutuhkan jutaan sel untuk infeksi. Hal ini disebabkan potensi toksin
Shiga.
Infeksi dimulai dengan
bakteri memasuki saluran gastro-intestinal melampirkan dirinya pada dinding usus.
Bakteri menyerang sel inang menginjeksikan di dalamnya toksin Shiga. Hal ini
mengakibatkan degenerasi permukaan, menyebabkan kebocoran darah. Lampiran
toksin Shiga ke sel-sel permukaan usus mencegah sel-sel
dari menyerap nutrisi dan
air, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Toksin Shiga memiliki tiga efek
pada tubuh manusia: neurotoksik, enterotoxic, dan sitotoksik. efek neurotoksik
lihat sakit demam dan perut. efek Enterotoxic mengacu pada pemblokiran
penyerapan di usus dengan melampirkan dirinya ke reseptor dalam usus. efek
sitotoksik mengacu pada invasi dari toksin Shiga pada sel epitel. Beta subunit
dari mengikat toksin Shiga ke glikolipid dari sel inang, suntik subunit alpha
melalui endositosis. Sub-unit alpha menyerang ribosom, menonaktifkan unit ribosomal
60s bertanggung jawab untuk sintesis protein. Ini akhirnya menyebabkan kematian
sel, kerusakan pada lapisan usus dan perdarahan.
Gejala umum disentri
bacillary termasuk diare berdarah akut, nyeri perut dan kram, demam, muntah,
dehidrasi, dan tenesmus. Sebuah infeksi yang lebih parah dapat mengakibatkan
komplikasi yang lebih parah seperti sindrom uremik hemolitik, yang berkembang
di 5 sampai 10 persen pasien. Mortalitas dari sindrom uremik hemolitik
pendekatan 5 persen, tetapi sampai 30 persen pasien yang bertahan memiliki
penyakit ginjal kronis Pasien,. Dalam kasus-kasus yang lebih parah, juga bisa
menderita radang inflamasi.
Shigellosis dapat mengatasi
sendiri dalam beberapa hari, tetapi pada anak-anak kecil dan orang dengan
sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi bisa lebih parah, mengakibatkan
rumah sakit atau kematian. Setelah seseorang menjadi terinfeksi, mereka tidak
mungkin terinfeksi dengan strain khusus lagi, karena kemampuan tubuh untuk
menghasilkan antibodi. Namun, mereka bisa infeksi baru dengan jenis lainnya
Shigella Shigella. Perawatan termasuk penerapan antibiotik. Antibiotik yang
akan membunuh bakteri di dalam saluran pencernaan, memperpendek umur dan
karenanya memperpendek jalannya infeksi. Beberapa agen anitmicrobial digunakan
untuk mengobati desentery bacillary termasuk siprofloksasin, ampisilin,
trimethoprim-sulfamethoaxzole, dan asam nalidiksat. obat lain yang digunakan
untuk mengobati efek lain dari disentri seperti dehidrasi.
1. Vibrio cholera
Vibrio cholera adalah
bakteri gram negatif, berbentuk basil (batang) dan bersifat motil (dapat
bergerak), memiliki struktur antogenik dari antigen flagelar H dan antigen
somatik O, gamma-proteobacteria, mesofilik dan kemoorganotrof, berhabitat alami
di lingkungan akuatik dan umumnya berasosiasi dengan eukariot.
Spesies Vibrio kerap
dikaitkan dengan sifat patogenisitasnya pada manusia, terutama V.
cholerae penyebab penyakit kolera di negara berkembang yang memiliki
keterbatasan akan air bersih dan memiliki sanitasi yang buruk.
Dari genus Haemophilus
(disebut haemophilic karena bakteri golongan ini membutuhkan faktor
pertumbuhan yang terdapat di dalam darah), Haemophilus influenzae grup B
(HiB) merupakan penyebab penyakit yang penting pada manusia. Bakteri ini
mempunyai kapsul, tidak bergerak, Gram negatif, dan berbentuk seperti tongkat (coccobacillus).
Bakteri ini bersifat anaerob fakultatif dan untuk pertumbuhannya di media
kultur membutuhkan faktor X (hemin, untuk mensintesis enzym yang mengandung
heme seperti sitokrom, katalase dan oksidase) dan faktor V (NAD atau NADP).
Media kultur yang digunakan untuk membiakkan H. influenzae adalah agar
coklat (karena mengandung faktor X dan V). H. influenzae juga dapat
dibiakkan di media agar darah jika diinokulasikan bersama bakteri lain yang
menghasilkan dan melepaskan NAD (misal: Staphylococcus aureus), dan
dikultur tersebut akan terlihat mengelilingi bakteri penghasil NAD
tersebut (fenomena satelit).
H. influenzae B hanya ditemukan pada
manusia. Bakteri ini dapat ditemukan di saluran nafas bagian atas pada 0,5-3%
anak-anak. WHO memperkirakan di negara yang tidak memberlakukan imunisasi HiB,
HiB dapat ditemukan pada 30% anak. Meskipun mereka mungkin tidak menunjukkan
gejala klinis, namun mereka dapat menularkan bakteri ini ke sekitarnya. Bakteri
ini menyebar melalui kontak langsung, atau melalui droplet pernafasan.
Infeksi H. influenza
sering ditemukan pada anak usia 6 bulan sampai 4-5 tahun. Bakteri ini dapat
melakukan invasi memasuki pembuluh darah. Bakteri ini dapat menyebabkan
meningitis (paling sering), epiglottitis, pneunomia, empyema, artritis septik,
osteomyelitis, perikarditis, selulitis, otitis media, dan sinusitis. Infeksi
pada orang dewasa biasanya merupakan infeksi sekunder karena ada penurunan daya
tahan tubuh.
1. 9.
Mycobacterium tuberculosis
Klasifikasi
Kingdom
: Bacteria
Filum
: Actinobacteria
Ordo
: Actinomycetales
Upaordo
: Corynebacterineae
Famili
: Mycobacteriaceae
Genus
: Mycobacterium
Spesies
: Mycobacterium tuberculosis
Bentuk bakteri Mycobacterium
tuberculosis ini adalah basil tuberkel yang merupakan batang ramping dan
kurus, dapat berbentuk lurus ataupun bengkok yang panjangnya sekitar 2-4 mm dan
lebar 0,2 – 0,5 mm yang bergabung membentuk rantai. Besar bakteri ini
tergantung pada kondisi lingkungan (Wikipedia, 2010).
Mycobacterium tuberculosis tidak dapat
diklasifikasikan sebagai bakteri gram positif atau bakteri gram negatif, karena
apabila diwarnai sekali dengan zat warna basa, warna tersebut tidak dapat
dihilangkan dengan alkohol, meskipun dibubuhi iodium. Oleh sebab itu bakteri
ini termasuk dalam bakteri tahan asam. Mycobacterium tuberculosis
cenderung lebih resisten terhadap faktor kimia dari pada bakteri yang lain
karena sifat hidrofobik permukaan selnya dan pertumbuhan bergerombol. Mycobacterium
tuberculosis tidak menghasilkan kapsul atau spora serta dinding selnya
terdiri dari peptidoglikan dan DAP, dengan kandungan lipid kira-kira setinggi
60% (Simbahgaul, 2008). Pada dinding sel mycobacteria, lemak berhubungan dengan
arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya. Struktur ini menurunkan
permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik.
Lipoarabinomannan, suatu molekul lain dalam dinding sel mycobacteria, berperan
dalam interaksi antara inang dan patogen, menjadikan Mycobacterium
tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofag (Indah, 2010).
Bakteri Mycobacterium
memiliki sifat tidak tahan panas serta akan mati pada 6°C selama 15-20 menit.
Biakan bakteri ini dapat mati jika terkena sinar matahari lansung selama 2 jam.
Dalam dahak, bakteri mycobacterium dapat bertahan selama 20-30 jam. Basil yang
berada dalam percikan bahan dapat bertahan hidup 8-10 hari. Biakan basil ini
apabila berada dalam suhu kamar dapat hidup 6-8 bulan dan dapat disimpan dalam
lemari dengan suhu 20°C selama 2 tahun. Mycobacterim tahan terhadap berbagai
khemikalia dan disinfektan antara lain phenol 5%, asam sulfat 15%, asam sitrat
3% dan NaOH 4%. Basil ini dihancurkan oleh jodium tinctur dalam 5 minit, dengan
alkohol 80 % akan hancur dalam 2-10 menit (Hiswani M.Kes, 2010).
Mycobacterium tuberculosis dapat tahan hidup diudara
kering maupun dalam keadaan dingin atau dapat hidup bertahun-tahun dalam lemari
es. Hal ini dapat terjadi apabila kuman berada dalam sifat dormant (tidur).
Pada sifat dormant ini apabila suatu saat terdapat keadaan dimana
memungkinkan untuk berkembang, kuman tuberculosis ini dapat bangkit kembali
(Hiswani M.Kes, 2010).
Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri aerob,
oleh karena itu pada kasus TBC biasanya mereka ditemukan pada daerah yang
banyak udaranya. Mikobakteria mendapat energi dari oksidasi berbagai senyawa
karbon sederhana. Aktivitas biokimianya tidak khas, dan laju pertumbuhannya
lebih lambat dari kebanyakan bakteri lain karena sifatnya yang cukup kompleks
dan dinding selnya yang impermeable, sehingga penggandaannya hanya berlangsung
setiap kurang lebih 18 jam. Karena pertumbuhannya yang lamban, seringkali sulit
untuk mendiagnostik tuberculosis dengan cepat. Bentuk saprofit cenderung tumbuh
lebih cepat, berkembangbiak dengan baik pada suhu 22-23oC,
menghasilkan lebih banyak pigmen, dan kurang tahan asam dari pada bentuk yang
pathogen. Mikobakteria cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat
bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab (Simbahgaul, 2008).
Bakteri ini biasanya
berpindah dari tubuh manusia ke manusia lainnya melalui saluran pernafasan,
keluar melalui udara yang dihembuskan pada proses respirasi dan terhisap masuk
saat seseorang menarik nafas. Habitat asli bakteri Mycobacterium
tuberculosis sendiri adalah paru-paru manusia. Droplet yang terhirup sangat
kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosillier bronkus,
dan terus berjalan sehinga sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi
dimulai saat kuman tuberkulosis berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan
diri di dalam paru-paru (Anonim a, 2010).
Bakteri Mycobacterium
tuberculosis adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tuberkolosis
atau disingkat TBC. Sumber penularan adalah penderita Tuberculosis (TB) yang
dahaknya mengandung kuman TB hidup (BTA (+)). Infeksi kuman ini paling sering
disebarkan melalui udara (air borne, droplets infection). Penyebaran melalui
udara berupa partikel-partikel percikan dahak yang mengandung kuman berasal
dari penderita saat batuk, bersin, tertawa, bernyanyi atau bicara. Partikel
mengandung kuman ini akan terhisap oleh orang sehat dan menimbulkan infeksi di
saluran napas. Bakteri aktif mikobakteria mencemari udara yang ditinggali atau
ditempati banyak manusia, karena sumber dari bakteri ini adalah manusia.
Bakteri ini dapat hidup selama beberapa jam pada udara terbuka, dan selama
itulah dia akan berterbangan di udara hingga akhirnya menemukan manusia sebagai
tempat hidup. (U-knee, 2008).
Biasanya pencemaran oleh
bakteri ini terjadi pada rumah yang penuh dengan orang namun memiliki ventilasi
yang buruk. Juga ditempat-tempat ramai yaitu sarana perhubungan seperti bis
sekolah, kapal laut, juga pada asrama, penjara, bahkan dari dokter yang kurang
memperhatikan sanitasi tubuhnya. Habitat asli dari bakteri ini adalah manusia,
dan hanya menjadikan lingkungan sebagai perantara (Tin-U, 2005).
Klasifikasi
Kingdom
: Bacteria
Divisio
: Firmicutes
Kelas
: Clostridia
Orde
: Clostridiales
Famili
: Clostridiaceae
Genus
: Clostridium
Spesies
: Clostridium tetani
Clostridium tetani adalah bakteri anaerob
Gram positif batang. Organisme ini ditemukan di dalam tanah, khususnya tanah
yang diberi pupuk, dan dalam saluran usus dan kotoran berbagai hewan. Clostridium
tetani tidak menghasilkan lipase maupun lesitin, tidak memecah protein dan
tidak memfermentasikan sakarosa dan glukosa juga tidak menghasilkan gas H2S.
Bakteri ini menghasilkan gelatinase dan indol positif.
Selama pertumbuhan
vegetatif, organisme ini tidak dapat bertahan dengan adanya oksigen dan
sensitif terhadap panas. Bakteri ini menghasilkan spora terminal yang bentuknya
menyerupai raket tenis atau stik drum. Spora Clostridium tetani sangat
kuat karena mereka tahan terhadap panas dan antiseptik. Clostridium tetani menghasilkan
dua eksotoksin, yaitu tetanolysin dan tetanospasmin. Tetanolysin tidak
diketahui fungsinya sedangkan tetanospasmin adalah neurutoksin yang menyebabkan
manifestasi klinis tetanus. Tetanospasmin didistribusikan dalam sistem darah
dan limfatik host. Dosis minimal yang menyebabkan kematian pada manusia
diperkirakan 2,5 nanogram per kilogram berat badan.
Tetanus adalah toksemia
akut yang disebabkan bakteri Clostridium tetani yang berhasil masuk ke
dalam luka yang menyediakan kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhannya.
Penyakit ini menyerang sistem syaraf pusat. Ciri khas dari tetanus adalah
adanya kontraksi otot disertai rasa sakit, terutama otot leher kemudian diikuti
dengan otot-otot seluruh badan. Masa inkubasi tetanus umumnya antara 3 – 12
hari, namun dapat akut 1 – 2 hari dan kadang lebih dari satu bulan; makin
pendek masa inkubasi makin buruk prognosisnya. Terdapat hubungan antara jarak
tempat masuk kuman C. tetani dengan susunan syaraf pusat, dengan interval antara
terjadinya luka dengan permulaan penyakit; makin jauh tempat invasi, masa
inkubasi makin panjang. 50 % kematian biasanya terjadi akibat kegagalan fungsi
pernafasan.
Manifestasi klinis tetanus
disebabkan ketika toksin tetanus masuk ke sistem syaraf pusat. Pengaruh toksin
adalah menghalangi pelepasan neurotransmiter inhibisi (glisin dan asam amino
butirat-gamma) di celah sinaptik, yang diperlukan untuk menghambat impuls
syaraf. Hal ini menyebabkan kontraksi otot dan kejang dimana mula-mula yang
terjadi adalah sardonicus risus (senyum kaku), trismus (umumnya dikenal sebagai
“rahang kunci”), dan opisthotonus (kaku, melengkung kembali). Pasien juga
mungkin mengalami demam, banyak berkeringat, denyut nadi cepat, gelisah, dan
kejang otot. Kebisingan dan cahaya dapat menyebabkan kejangpada seseorang
dengan tetanus. Tetanus tidak menular dari orang ke orang dan merupakan
penyakit yang bisa dicegah melalui vaksinasi. Infeksi Clostridium tetani
tidak mengakibatkan kekebalan tetanus, dan vaksinasi tetanus harus diberikan
segera setelah pasien stabil.
Klasifikasi
Kerajaan
: Bacteria
Filum
: Proteobacteria
Kelas
: Beta Proteobacteria
Ordo
: Neissriales
Family
: Neissriaceae
Genus
: Neisseria
Spesies
: Neiseria meningitis
Neisseria meningitidis adalah bakteri gram-negatif penyebab penyakit meningitis dan meningococcemia Bakteri
ini pertama kali diisolasi pada tahun 1887. Karakteristik dari N.
meningitidis adalah aerobik dan berbentuk diplokokus. Bakteri ini dapat
menghasilkan kapsul polisakarida
dan enzim oksidase.
Penyebaran bakteri ini umumnya melalui pernapasan
atau respirasi. Endotoksin
yang dihasilkan N. meningitidis dapat masuk ke dalam pembuluh darah dan
menyebabkan pendarahan akibat kerusakan pembuluh darah. Untuk mengatasi infeksi
bakteri ini, dapat digunakan antibiotik penisilin
atau sefalosporin. Dari 13 serogrup (kelompok berdasarkan
antigen yang dihasilkan) N. meningitidis yang telah ditemukan (dinamakan
A, B, C, D, E, H, I, K, L, W-135, X, Y, dan Z), serogrup yang umumnya
menyebabkan infeksi adalah A, B, C, 29E, dan W-135.
Famili Neisseriacea
meliputi spesies Neisseria dan Moraxella catarrhalis seperti acinetobacter dan
kingella serta spesies moraxella lainnya. Neisseria adalah cocci gram negatif
yang biasanya berpasangan. Neisseria gonorrhoeae (gonococci) dan neisseria
meningtidis (meningococci) adalah patogen pada manusia dan biasanya ditemukan
bergabung atau di dalam sel polimorfonuklear.
1. Methicillin-Resistant
Staphylococcus Aureus (MRSA)
Salah satu bakteri yang
ditakuti para ahli ini pandai bermutasi. Selain jenis MRSA yang ditemukan di
rumah sakit, ada juga jenis yang ditemukan di luar rumah sakit atau dikenal
sebagai ‘community MRSA’ dan begitu ganas karena bisa memakan jaringan
paru-paru.
1. Klebsiella
Bakteri ini merupakan salah
satu penyebab pneumonia yang bisa membunuh korbannya hanya dalam waktu 72 jam.
Biasanya ditemukan pada luka terbuka maupun luka terbakar, dan dapat memicu
infeksi saluran kencing maupun pernapasan.
Saat ini, 11 persen infeksi
Klebsiella telah kebal terhadap semua jenis antibiotika, meski sisanya masih
bisa diatasi dengan carbapenem.
Brucella abortus
menyebabkan keguguran pada trimester terakhir masa kebuntingan dan diikuti oleh
suatu periode infertilitas. Brucella abortus menyebabkan demam “undulans” atau
brucellosis pada manusia yang meminum susu mentah yang belum dipasteurisasi
atau bersentuhan dengan kotoran atau tenunan yang tertular. Keluron karena
Brucella abortus umumnya terjadi dari bulan keenam sampai kesembilan (setelah
bulan kelima) periode kebuntingan. Kejadian abortus berkisar antara 5-90% dalam
suatu kelompok ternak, tergantung dari jumlah hewan bunting yang tertular, daya
penularan, virulensi organisme dan faktor lain.
klasifikasi
Kingdom
: Bacteria
Phylum
: Proteobacteria
Class
: Gammaproteobacteria
Order
: Xanthomonadales
Family
: Noctuoidea
Genus
: Xanthomonas
Berdasarkan bentuknya,
bakteri Xanthomonas oryzae merupakan bakteri yang termasuk dalam kelompok
bakteri Basil karena berbentuk batang. Xanthomonas oryzae adalah bakteri
yang memiliki alat gerak berupa flagel. Ukuran flagel bakteri ini sangat kecil,
tebalnya 0,02 – 0,1 mikro, dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri. Flagel yang
dimilikinya hanya satu sehingga bakteri Xanthomonas oryzae
Bentuk tubuh/morfologi
bakteri, termasuk bakteri Xanthomonas oryzae dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta
ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih
muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.
Sifat morfologi mempunyai
nilai sangat terbatas untuk identifikasi bakteri. Ukuran koloni, kecepatan
pertumbuhan, warna, tekstur dan sifat tidak tembus cahaya tidak memberikan
cukup banyak informasi untuk mengidentifikasi bakteri. Identifikasi bakteri
bergantung kepada satu seri percobaan yang menunjukkan ada atau tidak adanya
enzim-enzim tertentu.
Seperti prokariota
(organisme yang tidak memiliki selaput inti) pada umumnya, bakteri Xanthomonas
oryzae memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Struktur bakteri yang
paling penting adalah dinding sel. Bakteri Xanthomonas oryzae juga
memiliki kromosom,
ribosom dan
beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas dan magnetosom.
Seperti bakteri pada
umumnya, bakteri Xanthomonas oryzae juga berkembang biak secara
vegetatif atau aseksual, yaitu dengan cara membelah diri atau divisio. Karena Xanthomonas
oryzae termasuk golongan bakteri basil, pembelahan diri bakteri hanya
terjadi dalam satu jurusan saja. Dinding yang membagi dua bakteri-bakteri itu
tegak lurus pada poros ujung ke ujung.
Jika faktor-faktor luar
menguntungkan, maka setelah membelah diri, sel-sel bakteri Xanthomonas
oryzae baru bisa membesar sampai masing-masing bakteri menjadi sebesarssel
induknya.
Kondisi lingkungan yang
mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi
bakteri Xanthomonas oryzae ini. Faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri Xanthomonas oryzae adalah
suhu, kelembapan,
dan cahaya. Suhu
optimum utuk perkembangan bakteri ini adalah 30ºC. Perpindahan bakteri ini
dapat melalui percikan air, hujan angin. Apabila terjadi peningkatan suhu
rata-rata akan mendorong perkembangan bakteri ini. Itulah sebabnya
mengapa bakteri ini banyak dijumpai di daerah yang beriklim sedang dan tropis.
Bakteri Xanthomonas
oryzae termasuk dalam bakteri heterotrof, karena membutuhkan suatu zat
organik untuk kehidupannya, ini menyebabkan bakteri Xanthomonas oryzae
merupakan salah satu bakteri parasit. Bakteri ini juga menimbulkan penyakit
yang mengganggu inangnya sehingga disebut juga bakteri patogen.
Peranan Bakteri Xanthomonas
oryzae pada Lingkungan
Bakteri Penyakit kresek/BLB
(bacterial leaf blight) pada padi oleh Xanthomonas oryzae menjadi
penyakit terpenting di bidang pertanian dalam tiga tahun terakhir. Sepuluh
tahun yang lalu penyakit ini tidak pernah dianggap sebagai penyakit
penting sehingga penelitian terhadapnya pun juga kurang. Suhu optimum
untuk perkembangan penyakit adalah 30ºC. Karena penularan utamanya melalui
percikan air, hujan angin akan sangat memperberat penyakit karena pabila
terjadi peningkatan suhu rata-rata akan mendorong perkembangan penyakit
ini.
Gejala penyakit berupa
bercak berwarna kuning sampai putih berawal dari terbentuknya garis lebam
berair pada bagian tepi daun. Bercak bisa mulai dari salah satu atau kedua tepi
daun yang rusak, dan berkembang hingga menutupi seluruh helaian daun. Pada
varietas yang rentan, bercak bisa mencapai pangkal daun terus ke pelepah daun.
Infeksi pada pembibitan menyebabkan bibit menjadi kering. Bakteri menginfeksi
masuk sistem vaskular tanaman padi pada saat tanam pindah atau sewaktu dicabut
dari tempat pembibitan dan akarnya rusak, atau sewaktu terjadi kerusakan daun.
Apabila sel bakteri masuk menginfeksi tanaman padi melalui akar dan pangkal
batang, tanaman bisa menunjukkan gejala kresek. Seluruh daun dan bagian tanaman
lainnya menjadi kering. Infeksi dapat terjadi mulai dari fase persemaian sampai
awal fase pembentukan anakan. Sumber infeksi dapat berasal dari jerami yang
terinfeksi, tunggul jerami, singgang dari tanaman yang terinfeksi, benih, dan
gulma inang. Sel-sel bakteri membentuk butir-butir embun pada waktu pagi hari
yang mengeras dan melekat pada permukaan daun.
Penyakit ini tidak hanya
merusak tanaman pada pada fase bibit tetapi juga pada fase generatif. Kerugian
yang ditimbulkannya bervariasi berkisar antara 20-30%, bergantung pada varietas
yang ditanam dan musim tanam. Xanthomonas oryzae mempunyai kemampuan
variabilitas virulensi yang tinggi dan membentuk strain baru di lapang sejalan
dengan perkembangan penggunaan varietas padi. Hal ini menyebabkan ketahanan
varietas padi seringkali menurun. Berdasarkan karakteristik fenotipik maupun
genotipiknya, Xanthomonas oryzae dikelompokkan ke dalam strain (pathotype)
maupun haplotype yang berbeda antar geografi yang berbeda. Di Indonesia
paling tidak telah dijumpai 11 kelompok strain Xanthomonas oryzae dengan
tingkat virulensi yang berbeda.
1. M.avium
Mycobacterium avium complex
(MAC) adalah kelompok bakteri yang secara genetik terkait dalam genus
Mycobacterium, contohnya Mycobacterium avium bagian jenis avium (MAA),
Mycobacterium avium bagian jenis hominis (mAH), dan Mycobacterium avium bagian
jenis paratuberculosis (MAP). Secara historis, MAC juga termasuk
Mycobacterium avium intracellulare (MAI) – yang berbeda jenis bakteri.
MAC umumnya berada di
sekitar kita dan menyebabkan infeksi saat terhirup atau tertelan. Gejala
penyakit MAC mirip dengan tuberkulosis, yaitu demam, kelelahan, dan berat
badan menurun. Banyak pasien penyakit ini mengalami anemia dan neutropenia jika
sumsum tulang ikut terlibat. Juga mengalami diare dan rasa sakit pada daerah
abdominal (sekitar perut) yang terkait dengan keterlibatan aluran pencernaan.
Diare yang sering terjadi pada pasien HIV dikaitkan dengan MAC.
Bakteri yang patogenik
terhadap tanaman dapat hidup sebagai parasit pada inangnya maupun sebagai
saprofit di dalam tanah. Beberapa bakteri seperti halnya Erwinia amylovora yang
menyebabkan fire blight memperbanyak diri secara pesat dalam tanaman inangnya,
sedangkan di dalam tanah jumlah bakteri akan menurun dangan cepat. Hal ini
disebabkan, karena bakteri itu dapat hidup terus menerus dalam tanaman tahunan.
Ia dapat berkembang biak dan mempertahankan diri dalam tanah. Sedangkan bakteri
lainnya yang tergolong ke dalam genus Erwinia dan Pseudomonas yang menyebabkan
penyakit busuk lunak, berkembang terutama dalam tanah dan hubungannya dengan
tanaman tidak merupakan hal yang benar-benar diperlukan untuk kepentingan
hidupnya, tetapi kedua jenis bakteri ini dapat menimbulkan penyakit yang serius
pada tanaman.
Streptococcus agalactiae
atau Streptokokus grup B (SGB) adalah salah satu bakteri utama penyebab
mastitis subklinis pada sapi perch dan merupakan parasit obligat pada ambing.
Karakterisasi S.agalactiae biasanya dilakukan secara konvensional menggunakan
metode serotyping. Meslci metode ini sering digunakan namun masih mempunyai
kelemahan apalagi masih adanya isolat S.agalactiae yang belum dapat dimasukkan
ke dalam serotipe yang ada (nontypeable/NT), oleh karena itu pendekatan bare
dengan metode genotyping digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat
profil DNA menggunakan PFGE dan kekerabatan isolat dari masing-masing serotipe
maupun masing-masing daerah. Penentuan serotipe S. agalactiae dilakukan dengan
metode serotyping menggunakan antiserum spesifik terhadap 9 serotipe S.
agalactiae dengan uji imunodifusi/ agar gel presipitasi (AGP). Analisa genotipe
S. agalactiae dilakukan menggunakan macro restriction fragment length
polymorphism (MLFP)/ metode schizotyping menggunakan Pulsed-field gel
electrophoresis (PFGE). Hasil dari penelitian ini adalah genotipe dari S.
agalactaie dengan enzim restriksi Smal dihasilkan potongan-potongan pita
Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) yang jelas. Ada 3 isolat S. agalactiae yang tidak
dapat dipotong oleh ensim restriksi Smal. Analisa DNA genom dari 21 isolat
S.agalactiae dihasilakn 15 profil DNA.
1. Yersini pestis
Bakteri ini menyerang
manusia dan hewan pengerat yang menyebabkan penyakit pes(sampar). Sumber
infeksi yaitu tikus liar dan binatang pengerat lainnya yang kebal terhadap
penyakit ini , melalui gigitan kutu tikus dari jenis Xenopsylla cheopis.
Sedangkan penularan dari manusia kemanusia dapat melalui kutu manusia (pulex
iritans).
1. 17. Agrobacterium
tumefaciens
Kemampuan
: menyebabkan tumor pada tanaman
Peranan
: direkayasa sehingga
menghasilkan tumbuhan tahan hama
NOTE–> Gambarnya cari
sendiri ya teman-teman..