I.
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Suhu adalah tingkat kemampuan benda dalam memberi atau menerima panas. Suhu
seringkali juga dinyatakan sebagai energi kinetis rata-rata suatu benda yang
dinyatakan dalam derajat suhu.
Suhu juga dinyatakan sebagai ukuran energi kinetik rata-rata dari
pergerakkan molekul suatu benda. Suhu menunjukkan sangkar cuaca yang
dipergunakan untuk pengamatan suhu. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan
thermometer air raksa dan alkohol. Dengan thermometer air raksa
pengukuran dapat dilakukan dari suhu 35o C – 350o C,
hasilnya adalah cukup bagus karena mengingat angka pengembangan air raksa pada
tiap suhu lebih merata dari alkohol, sehingga untuk pengukuran suhu udara
biasanya digunakan thermometer air raksa.
Suhu udara adalah
keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajad
panas disebut termometer. Pengukuran biasa dinyatakan dalam skala Celsius (C),
Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di permukaan bumi adalah
di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub makin dingin.
Pada waktu kita
mendaki gunung, suhu udara terasa dingin saat ketinggian bertambah. Tiap
kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6°C.
Penurunan suhu semacam ini disebut gradien temperatur vertikal atau lapse
rate. Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1°C.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah:
a.
Lama penyinaran matahari
Lamanya penyinaran
matahari membuat tinggi temperatur. Semakin miring sinar matahari semakin
berkurang panasnya. Semakin tinggi tempat semakin rendah suhunya. Keadaan
tanah, tanah yang licin dan putih banyak memantulkan panas. Tanah yang hitam
dan kasar banyak menyerap panas. Daratan cepat menerima dan melepaskan panas
dibandingkan lautan.
b.
Sudut datang sinar matahari
Sudut datang sinar
matahari terkecil terjadi pada pagi dan sore hari, sedangkan sudut terbesar
pada waktu siang hari tepatnya pukul 12.00 siang. Sudut datangnya sinar
matahari yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar matahari dan suatu bidang di
permukaan bumi. Semakin besar sudut datangnya sinar matahari, maka semakin
tegak datangnya sinar sehingga suhu yang diterima bumi semakin tinggi.
Sebaliknya, semakin kecil sudut datangnya sinar matahari, berarti semakin
miring datangnya sinar dan suhu yang diterima bumi semakin rendah.
c.
Relief permukaan bumi
Semakin tinggi
kedudukan suatu tempat, temperatur udara di tempat tersebut akan semakin
rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu tempat,
temperatur udara akan semakin tinggi. Perbedaan temperatur udara yang
disebabkan adanya perbedaan tinggi rendah suatu daerah disebut amplitudo. Alat
yang digunakan untuk mengatur tekanan udara dinamakan termometer. Garis khayal
yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama disebut
Garis isotherm. Salah satu sifat khas udara yaitu bila kita naik 100 meter,
suhu udara akan turun 0,6 °C. Di Indonesia suhu rata-rata tahunan pada
ketinggian 0 meter adalah 26 °C. Misal, suatu daerah dengan ketinggian 5.000 m
di atas permukaan laut suhunya adalah 26 °C × -0,6 °C = -4 °C, jadi suhu udara
di daerah tersebut adalah -4 °C. Perbedaan temperatur tinggi rendahnya suatu
daerah dinamakan derajat geotermis. Suhu udara rata-rata tahunan pada setiap
wilayah di Indonesia berbeda-beda sesuai dengan tinggi rendahnya tempat
tersebut dari permukaan laut.
d.
Banyak sedikitnya awan
Awan merupakan
penghalang pancaran sinar matahari ke bumi. Jika suatu daerah terjadi awan
(mendung) maka panas yang diterima bumi relatif sedikit, hal ini disebabkan
sinar matahari tertutup oleh awan dan kemampuan awan menyerap panas matahari.
Permukaan daratan lebih cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan panas,
sedangkan permukaan lautan lebih lambat menerima panas dan lambat pula
melepaskan panas. Apabila udara pada siang hari diselimuti oleh awan, maka
temperatur udara pada malam hari akan semakin dingin.
e.
Perbedaan letak lintang
f. Sifat permukaan bumi
Amplitudo suhu
- Amplitudo suhu harian : perbedaan suhu harian tertinggi dan terendah.
- Amplitudo suhu bulanan : perbedaan suhu rata-rata harian tertinggi dan terendah.
- Amplitudo tahunan : perbedaan suhu rata-rata bulan terpanas dengan suhu rata-rata terdingin.
- Jalan suhu harian : perubahan suhu naik atau turun dalam satu hari.
- Besar kecilnya amplitudo suhu dipengaruhi oleh keadaan permukaan bumi, tinggi rendahnya kelembapan udara, dan sifat arus laut pada laut/samudera sekitarnya.
B.Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara mengukur suhu udara dan suhu tanah dan
mengetahui perbedaan jumlah suhu udara dan suhu tanah yang dipancarkan cahaya
matahari matahari kebumi.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Temperatur di bumi (di permukaan dan
diatmosfer) selalu bergerak ke arah equilibrium. Jika equilibrium tidak
tercapai antara jumlah panas yang masuk ke atmosfer dan yang meninggalkan
atmosfer maka bumi akan selalu panas atau selalu dingin. Masuknya gas rumah
kaca yang masuk ke atmosfer bumi berpengaruh terhadap keseimbangan (eqilibrium),
karena molekul-molekul gas menyerap panas.Temperatur di permukaan bumi dan
diatmosfer terus bertambah sampai mencapai keseimbangan baru.Jumlah panas yang
masuk dan meninggalkan atmosfer tidak berubah, tetapi jumlah panas yang
tersimpan di bumi dan diatmosfer terus meningkat.Kapasitas penyerapan panas
diketahui dengan kekuatan radiasi dari gas tersebut. Jika gas rumah kaca
berkurang maka kekuatan radiasi juga berkurang dan keseimbangan baru juga
terbentuk pada suhu yang lebih rendah
Kenaikan suhu udara disebabkan karena
aktivitas manusia seperti penebangan hutan, pembakaran, industri dan lain
sebagainya.Akibatnya meningkatkan jumlah gas-gas rumah kaca. Radiasi sinar
matahari yang terjebak akan memberi kehangatan bagi makhluk hidup di bumi. Efek
ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang buruk.Justru dengan efek ini memberikan
kesempatan adanya kehidupan di bumi (Stern, 2007).Kalau tidak ada efek rumah
kaca maka suhu rata-rata permukaan bumi bukanlah 15oC seperti sekarang tetapi
–18oC.Yang menjadi masalah adalah jumlah Gas Rumah Kaca ini bertambah secara
berlebihan sehingga bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan secara global. Gas
Rumah Kaca yang bertambah secara berlebihan ini akan menahan lebih banyak
radiasi dari pada yang dibutuhkan oleh kehidupan di bumi, sehingga terjadi
gejala yang disebut pemanasan global (Larson & Parks, 1998).
Suhu dinyatakan sebagai derajat panas
atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan
termometer.Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan
pangan, sandang, pangan, tambang dan tempat dilaksanakannya beberapa
aktifitas.Batas suhu yang layak bagi kehidupan makhluk hidup berkisar antara
-350 dan 750C.akan tetapi kisaran suhu yang dikehendaki tanaman antara 150C –
400C.pada suhu dibawah atau diatas kisaran tersebut, pertumbuhan tanaman sangat
dihambat. Secara langsung, suhu mempengaruhi fotosintese, respirasi,
permeabilitas dinding sel, kegiatan ensim, penyerapan air dan unsur hara,
transpirasi dan koagulasi protein.Semua pengaruh ini tersimpul dalam
pertumbuhan tanaman (Ma’shum, 2005).
Mengingat pentingnya faktor suhu terhadap kehidupan dan aktifitas manusia,
menyebabkan pengamatan suhu udara yang dilakukan oleh stasiun meteorology dan
klimatologi memiliki kriteria diantaranya:
a. Suhu udara permukaan (suhu udara
aktual, rata-rata, maksimum dan minimum).
b. Suhu udara di beberapa ketinggia/
lapisan atmosfer (hingga ketinggian km).
c. Suhu tanah di beberapa kedalaman tanah
(hingga kedalaman 1 meter)
d. Suhu permukaan air dan suhu permukaan laut
(Anonim, 2010).
Suhu tanah dapat di ukur dengan
menggunakan alat yang dinamakan termometer tanah selubung logam.Suhu tanah
ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi.Intensitas panas tanah
dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan besar sudut datang, letak
digaris lintang utara dan selatan dan tinggi dari permukaan laut. Sejumlah
sifat tanah juga menentukan suhu tanah antara lain intensitas warna tanah,
komposisi, panasienis tanah, kemampuan dan kadar legas tanah (Anonim, 2010).
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur
suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukur dinyatakan
dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi
simuka bumi adalah didaerah tropis (sekitar ekoator) dan makin ke kutub semakin
dingin. Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa terasa
dingin jika ketinggian semakin bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap
kenaikan bertambah 100 meter maka suhu akan berkurang (turun) rata-rata 0,6 ˚C.
Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse
rate. Pada udara kering, lapse rate adalah 1 ˚C (Benyamin, 1997)
Suhu dipermukaan bumi makin rendah dengan bertambahnya lintang seperti halnya
penurunan suhu menurut ketinggian. Bedanya, pada penyeberan suhu secara
vertikal permukaan bumi merupakan sumber pemanas sehingga semakin tinggi tempat
maka semakin rendah suhunya. Rata-rata penurunan suhu udara menurut ketinggian
contohnya di Indonesia sekitar 5 ˚C – 6 ˚C tiap kenaikan 1000 meter. Karena
kapasitas panas udara sangat rendah, suhu udara sangat pekat pada perubahan
energi dipermukaan bumi. Diantara udara, tanah dan air, udara merupakan
konduktor terburuk, sedangkan tanah merupakan konduktor terbaik (Handoko, 1994)
Angin dan suhu mempengaruhi jalan dan luasnya zat pencemaran udara. Dalam
keadaan normal udara dekat permukaan tanah dihangatkan oleh panas yang
dipancarkan dari tanah. Udara itu kemudian naik sambil membawa zat pencemar
keatas kemudian dihembuskan oleh angin di udara bagian atas. Jika terjadi
inversi suhu, udara yang hangat akan berada diatas udara dingin seperti suat
loteng. Pada dasarnya suhu tinggi merangsang pembentukan Co dan O. Jika
camporan ekuilibrim pada suhu tinggi tiba-tiba didinginkan, Co akan tetap
berada didalam campuran yang telah didingankan tersebut karena dibutuhkan waktu
yang lama untuk mencapai ekuilibrium yang baru pada suhu rendah (Kensaku,
Kristanto, 2002)
Temperatur (suhu) adalah salah satu sifat tanah yang sangat penting secara
langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga terhadap kelembapan, aerasi,
stuktur, aktifitas mikroba, dan enzimetik, dekomposisi serasah atau sisa
tanaman dan ketersidian hara-hara tanaman. Tenperatur tanah merupakan salah
satu faktor tumbuh tanaman yang penting sebagaimana halnya air, udara dan unsur
hara. Proses kehidupan bebijian, akar tanaman dan mikroba tanah secara langsung
dipengaruhi oleh temperatur tanah (Hanafiah, Kemas Ali, 2005)
Tentang suhu tanah pengaruhnya penting sekali pada kondisi tanah itu
sendiri dan pertumbuhan tanaman. Pengukuran dari suhu tanah biasanya dilakukan
pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100 cm. Faktor pengaruh suhu
tanah yaitu faktor luar dan faktor dalam. Yang dimaksud dengan faktor luar
yaitu radiasi matahari, awan, curah hujan, angin, kelembapan udara. Faktor
dalamnya yaitu faktor tanah, struktur tanda, kadar iar tanah, kandungan bahan
organik, dan warna tanah. Makin tinggi suhu maka semakin cepat pematangan pada
tanaman (Kartasapoetra, 2005)
Suhu tanah beraneka ragam dengan cara khas pada perhitungan harian dan
musiman. Fluktasi terbesar dipermukaan tanah dan akan berkurang dengan
bertambahnya kedalaman tanah. Kelembapan waktu musiman yang jelas terjadi,
karena suhu tanah musiman lambat bantuk fluktasi suhu pada peralihan suhu
diudara atau dibawah tanah yang lebih besar. Suhu total untuk semalam tanaman mungkin
terjadi pada tengah hari. Dibawah 6 inch atau 15 inch terdapat variasi harian
pada suhu tanah (Sostrodarsono, 2006)
Suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul suatu
benda. Panas adalah energi total dari pergerakan molekul suatu benda. Jadi
panas adalah ukuran energi total, sedangkan suhu adalah energi rata-rata dari
setiap gerakan molekul. Lebih besar pergerakan, maka lebih benda tersebut
(Zailani Kadir, 1986).
Fungsi tanaman yang normal tergantung dari pengendali reaksi-reaksi biokimia
yang baik, dan salah satu pengendali penting ialah suhu. Tiap jenis tanaman
maupun populasinya harus menyesuaikan diri dengan suhu lingkungannya. Dalam
suatu luasan geografis akan terdapat tahun-tahun yang mempunyai kenaikan atau penurunan
suhu diluar batas normal yang menghambat pertumbuhan dan mengakibatkan rusaknya
fungsi organ pada tanaman (Hassan, U.M, 1970).
Suhu didaerah equator lembab, tidak bervariasi dari pada suhu didaerah kering
atau berlintang tinggi. Didaerah tropis yang berhujan cukup, suhu bukanlah
merupakn suatu faktor pembatas pertumbuhan tanaman dan produksi dalam arti yang
luas. Walaupun demikian masih terdapat 2 pengaruh yang dapat dicatat:
-
Bila tanaman tropis disebar kedaerah subtropis, misalnya industri pisang di
usahakan di subtropis walaupun keadaan itu dibawah optimum, karena pemasarannya
mudah.
-
Dengan bertambahnya penggunaan tanah, ekstensifikasi harus dilakukan
ditempat-tempat yang tinggi (Dengel, G.O.F, 1956).
Beberapa
faktor penyebaran yang mempengaruhi suhu antara lain:
-
Jumlah radiasi yang diterima perhari, permusim, dan pertahun.
-
Pengaruh daratan dan lautan.
-
Pengaruh altitude.
-
Pengaruh aspek.
-
Pengaruh panas laten.
-
Pengaruh angin (Karim Kormalis, Zailani Kadir, 1986).
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan di Balai Agro Techno Park (ATP) pada tanggal 27 Mei-28 Mei 2011
dari pukul 17.00 sampai dengan pukul 12.00.
B.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan
pada praktikum suhu adalah 1)termometer minimum, 2)temometer maksimum.
C.
Cara Kerja
1.
Thermometer maximum (air raksa) ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh)
didekat tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila
suhu udara meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara
mendingin. Untuk mengembalikan air raksa ketempat semula, thermometer ini harus
dihentakan berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan magnet.
2.
Thermometer minimum biasanya menggunakan alkohol untuk pendeteksi suhu udara
yang terjadi. Hal ini dikarenakan alkohol memiliki titik beku lebih tinggi
dibanding air raksa, sehingga cocok untuk pengukuran suhu minimum. Prinsip
kerja thermometer minimum adalah dengan menggunakan sebuah penghalang (indeks)
pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan indeks ikut
tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka indek akan tetap pada posisi
dibawah. Selain itu peletakan thermometer harus miring sekitar 20-30 derajat,
dengan posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal ini juga dimaksudkan untuk
mempertahankan agar indek tidak dapat naik kembali bila sudah berada diposisi
bawah (suhu minimum). Untuk mengembalikan posisi indeks ke posisi aktual dapat
dilakukan dengan memiringkan/ membalikkan posisi thermometer hingga indek bergerak
ke ujung dari alkohol (posisi suhu aktual).
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Jam
|
Suhu
|
Suhu
rata-rata
|
|
Maksimal
|
Minimum
|
||
17.00
|
31
|
26
|
28,5
|
17.30
|
34
|
26
|
30
|
18.00
|
26
|
25
|
30
|
06.00
|
34
|
24,5
|
29,25
|
06.30
|
34
|
25
|
28,5
|
07.00
|
34
|
25
|
29,5
|
07.30
|
34
|
25
|
29
|
08.00
|
34
|
25
|
29
|
08.30
|
34
|
25
|
29
|
09.00
|
34
|
25
|
29
|
09.30
|
34
|
25
|
29
|
10.00
|
34
|
25
|
29
|
10.30
|
34
|
25
|
29
|
11.00
|
34
|
25
|
29
|
11.30
|
34
|
25
|
29
|
12.00
|
34
|
25
|
29
|
b. Pembahasan
Suhu adalah tingkat kemampuan benda dalam memberi atau menerima panas. Suhu
seringkali juga dinyatakan sebagai energi kinetis rata-rata suatu benda yang
dinyatakan dalam derajat suhu.
Pada praktikum kali ini kami melakukan
pengamatan di ATP yang berada di gelumbang. Pada pengamatan untuk suhu yang di
mulai pada pukul 17.00 mendapatkan hasil antara lain yaitu, untuk suhu
maksimalnya yaitu 31, untuk suhu minimalnya yaitu 26, sedangkan suhu
rata-ratanya yang diperoleh yaitu 28,5. Selang waktu 30 menit dari pengamatan
pertama dilakukan, pengamatan berikutnya pun dilakukan dan mendapatkan hasil
yang berbeda dari hasil pengamatan awal yaitu pada suhu maksimalnya berubah
menjadi 34, suhu minimalnya tetap sama dengan pengamatan awal, sedangkan suhu
rata-ratanya berubah menjadi 30. Kemudian pada pukul 18.00 saat mengukur suhu,
hasil yang didapat sama dengan pengukuran suhu sebelumnya tidak ada perubahan
yaitu untuk suhu maksimalnya 34, untuk suhu minimalnya 26, dan untuk suhu
rata-ratanya 30.
Pengamatan pun dilanjutkan pada pagi hari tanggal 28 Mei 2011 pada pukul 06.00
hingga pukul 12.00. Setelah semua kelompok selesai melakukan pengamatan pada
masing-masing jam yang telah dibagi di dapati hasil bahwa saat sore hari suhu
mengalami perubahan dalam selang waktu yang singkat yaitu 30 menit setelah
pengamatan sebelumnya dilakukan. Sedangkan hasil pengamatan yang didapat pada
pagi hari hingga siang hari nilai suhu yang didapat cenderung sama. Maka
diketahui bahwa yang membuat suhu di kawasan tersebut memiliki nilai yang
berbeda-beda dikarenakan factor ketinggian, karena semakin tinggi tempat maka
temperature udaranya semakin rendah, begitu pun sebaliknya semakin rendah
tempat maka temperature udaranya semakin tinggi dan factor penyinaran matahari
pun memiliki peranan dalam menentukan suhu pada daerah tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara
suatu daerah:
a.
Lama penyinaran matahari
Lamanya penyinaran
matahari membuat tinggi temperatur. Semakin miring sinar matahari semakin
berkurang panasnya. Semakin tinggi tempat semakin rendah suhunya. Keadaan
tanah, tanah yang licin dan putih banyak memantulkan panas. Tanah yang hitam
dan kasar banyak menyerap panas. Daratan cepat menerima dan melepaskan panas
dibandingkan lautan.
b.
Sudut datang sinar matahari
Sudut datang sinar
matahari terkecil terjadi pada pagi dan sore hari, sedangkan sudut terbesar
pada waktu siang hari tepatnya pukul 12.00 siang. Sudut datangnya sinar
matahari yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar matahari dan suatu bidang di
permukaan bumi. Semakin besar sudut datangnya sinar matahari, maka semakin
tegak datangnya sinar sehingga suhu yang diterima bumi semakin tinggi.
Sebaliknya, semakin kecil sudut datangnya sinar matahari, berarti semakin
miring datangnya sinar dan suhu yang diterima bumi semakin rendah.
c.
Relief permukaan bumi
Semakin tinggi
kedudukan suatu tempat, temperatur udara di tempat tersebut akan semakin
rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu tempat,
temperatur udara akan semakin tinggi. Perbedaan temperatur udara yang
disebabkan adanya perbedaan tinggi rendah suatu daerah disebut amplitudo. Alat
yang digunakan untuk mengatur tekanan udara dinamakan termometer. Garis khayal
yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama disebut
Garis isotherm. Salah satu sifat khas udara yaitu bila kita naik 100 meter,
suhu udara akan turun 0,6 °C. Di Indonesia suhu rata-rata tahunan pada
ketinggian 0 meter adalah 26 °C. Misal, suatu daerah dengan ketinggian 5.000 m
di atas permukaan laut suhunya adalah 26 °C × -0,6 °C = -4 °C, jadi suhu udara
di daerah tersebut adalah -4 °C. Perbedaan temperatur tinggi rendahnya suatu
daerah dinamakan derajat geotermis. Suhu udara rata-rata tahunan pada setiap
wilayah di Indonesia berbeda-beda sesuai dengan tinggi rendahnya tempat
tersebut dari permukaan laut.
d.
Banyak sedikitnya awan
Awan merupakan
penghalang pancaran sinar matahari ke bumi. Jika suatu daerah terjadi awan
(mendung) maka panas yang diterima bumi relatif sedikit, hal ini disebabkan
sinar matahari tertutup oleh awan dan kemampuan awan menyerap panas matahari.
Permukaan daratan lebih cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan panas,
sedangkan permukaan lautan lebih lambat menerima panas dan lambat pula
melepaskan panas.
Perbedaan letak
lintang
e. Sifat permukaan bumi
Amplitudo suhu
- Amplitudo suhu harian : perbedaan suhu harian tertinggi dan terendah.
- Amplitudo suhu bulanan : perbedaan suhu rata-rata harian tertinggi dan terendah.
- Amplitudo tahunan : perbedaan suhu rata-rata bulan terpanas dengan suhu rata-rata terdingin.
- Jalan suhu harian : perubahan suhu naik atau turun dalam satu hari.
- Besar kecilnya amplitudo suhu dipengaruhi oleh keadaan permukaan bumi, tinggi rendahnya kelembapan udara, dan sifat arus laut pada laut/samudera sekitarnya.
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1. Suhu adalah tingkat kemampuan benda dalam memberi atau menerima panas.
2. Suhu di kawasan tersebut memiliki
nilai yang berbeda-beda dikarenakan factor ketinggian, karena semakin tinggi
tempat maka temperature udaranya semakin rendah, begitu pun sebaliknya.
3. Lamanya penyinaran matahari membuat
tinggi temperature.
4. Besar kecilnya amplitudo suhu dipengaruhi oleh keadaan
permukaan bumi, tinggi rendahnya kelembapan udara, dan sifat arus laut pada
laut/samudera sekitarnya.
5. Apabila udara pada siang hari diselimuti oleh awan, maka
temperatur udara pada malam hari akan semakin dingin.
B.Saran
Dalam praktikum, diharapkan para
praktikan selalu memperhatikan asisten yang sedang menjelaskan alat-alat
dan cara kerja dari alat-alat tersebut sehinga para praktikan dapat dengan
mudah melakukan pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Dengel,
G.O.F, 1996, Dasar-Dasar Ilmu Cuaca, J.B Wolters, Gronihgen, Jakarta.
Hassan,
U.M, 1970, Dasar-Dasar Meteorologi Pertanian, PT Soeroengan, Jakarta.
Kadir
Zailani, 2006, Klimatologi dasar, Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala,
Darussalam, Banda Aceh.
Karmalis
Karim,dkk, 1986, Dasar-Dasar Klimatologi, Fakultas Pertanian Universitas
Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh.
Benyamin,
Lakitan. 1997. Klimatologi Dasar. Radja Grafindo Persada. Jakarta.
Hanafiah,
Kemas Ali. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. Radja Grifindo
Persada. Jakarta.
Handoko.
1994. Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya. Bogor.
Kartasapoetra,
ddk. 2005. Teknologi Konservasi Tanah. Rineka jaya. Jakarta.
Kristanto,
Kensaku. 2002. Hidrologi Untuk Pertanian. PT. Pradya Paramita.
Jakarta.
Sosrodorsono.
2006. Variasi Tanah. Rineka Jaya. Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar