Cari Blog Ini

Jumat, 23 Desember 2011

laporan tetap ekologi pertanian-ekosistem darat dan air

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834-1914). Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan atarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
Ekologi adalah kajian ilmiah mengenai interaksi antara organisme dan lingkungannya. Sebagai suatu bidang kajian ilmiah, ekologi menggabungkan pendekatan hipotesis-deduktif, yang menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menguji penjelasan hipotesis dari fenomena-fenomena ekologis. Lingkungan meliputi komponen abiotik (faktor-faktor kimiawi dan fisik tak hidup) seperti suhu, cahaya, air, dan nutrient. Yang juga penting pengaruhnya pada organisme adalah komponen biotik (hidup), semua organisme lain yang merupakan bagian dari lingkungan suatu individu/
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen autotrof, heterotrof, abiotik, dan dekomposer (pengurai). Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau. Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba. Abiotik atau bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur (Anonimb 2009 : 1).
Ekosistem darat dibagi menjadi beberapa bioma, yaitu bioma gurun, bioma padang rumput, bioma hutan tropis, bioma hutan gugur, bioma taiga, bioma tundra, dan bioma sahaba. Ekosistem air dapat dibedakan menjadi 2, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Berdasarkan cara hidupnya, organism di air dapat dibedakan menjadi, plankton, nekton, neuston, perifiton, dan bentos. Plankton, terdiri dari fitoplankton dan zooplankton, pergerakan plankton mengikuti gerak aliran air. Nekton, merupakan organism yang aktif berenang dalam air, contohnya ikan. Neuston adalah organism yang mengapung, berenang di permukaan air, atau berada pada permukaan air, contohnya serangga air. Perifiton adalah tumbuhan atau hewan yang melekat pada tumbuhan paku atau benda lain, contohnya keong. Bentos, yakni tumbuhan atau hewan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat melekat (sesil) atau bergerak bebas, contohnya adalah cacing dan remis.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah utnuk mengenal komponen-komponen yang
terdapat di dalam ekosistem dan kedudukannya dalam skosistem tersebut.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu ekosistem terdiri dari semua organisme yang hidup dalam suatu komunitas dan juga semua faktor-faktor abiotik yang berinteraksi dengan organism tersebut. Seperti populasi dan komunitas, batas ekosistem umumnya tidak jelas. Ekosistem dapat berkisar dari suatu mikrokosmos laboratorium, seperti terrarium, hingga danau dan hutan. Sesungguhnya, banyak ahli ekologi menganggap keseluruhan biosfer sebagai suatu ekosistem global, suatu gabungan semua ekosistem local di Bumi (Campbell 2004 : 388).
Dalam ekositem, terdapat oragnisme yang mempunyai kemampuan menyusun bahan organik, organisms tersebut dibagi menjadi dua, yaitu organisme autotrof dan organisme heterotrof. Organisme autotrof adalah organism yang dapat menyusun zat organic menjadi zat organik. Semua organisme yang berklorofil termasuk ke dalam organisme autotrof karena mereka dapat melakukan fotosintesis. Contohnya adalah tumbuhan hijau. Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak dapat menyusun zat anorganik menjadi zat organik sehingga ia mendapatkan nutrisi dengan cara memakan organisme lain. Berdasarkan jenis makanannya, organisme heterotrof dibedakan menjadi herbivora, kelompok hewan pemakan tumbuhan. Karnivora, kelompok hewan yang memakan hewan lain atau daging. Omnivora, kelompok hewan yang memakan segalanya, baik tumbuhan maupun hewan lain. Scavenger (pemakan bangkai), kelompok hewan yang memakan tubuh hewan lain yang sudah mati, dan detrivor, kelompok hewan yang memakan detritus (Dwisang 2008 : 165-166).
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu bioma gurun, bioma padang rumput, hutan basah, hutan gugur, taiga, dan tundra. Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking (Anonimb 2009 : 1).
Bioma padang terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular. Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik. Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu (Anonim 2009 : 1).
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang. Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur. Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam (Anonimb 2009 : 1).
Ekosistem air dapat dibedakan menjadi 2, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Berdasarkan cara hidupnya, organism di air dapat dibedakan menjadi, plankton, nekton, neuston, perifiton, dan bentos. Plankton, terdiri dari fitoplankton dan zooplankton, pergerakan plankton mengikuti gerak aliran air. Nekton, merupakan organism yang aktif berenang dalam air, contohnya ikan. Neuston adalah organisme yang mengapung, berenang di permukaan air, atau berada pada permukaan air, contohnya serangga air. Perifiton adalah tumbuhan atau hewan yang melekat pada tumbuhan paku atau benda lain, contohnya keong. Bentos, yakni tumbuhan atau hewan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat melekat (sesil) atau bergerak bebas, contohnya adalah cacing dan remis (Dwisang 2008 : 180-183).
Plankton adalah organisme yang hidup melayang atau mengambang di dalam air. Kemampuan geraknya sangat terbatas, sehingga organisme tersebut selalu terbawa oleh arus. Plankton dapat dibagi menjadi dua golongan utama yakni fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton merupakan tumbuhan yang sangat banyak ditemukan di semua perairan, tetapi karena ukurannya mikroskopis sukar dilihat kehadirannya. Zooplankton, seing pula disebut plankton hewani, terdiri dari banyak jenis hewan. Ukurannya lebih besar dari fitoplankton, bahkan ada pula yang bisa mencapai lebih dari satu meter seperti pada ubur-ubur. Plankton, baik fitoplankton maupun zooplankton, mempunyai peranan penting dalam ekosistem laut, karena plankton menjadi bahan makanan bagi berbagai jenis hewan laut lainnya. Selain itu, hampir semua hewan laut memulai kehidupan sebagai plankton terutama pada tahap masih berupa telur dan larva (Nontji 2005 : 127).
Mikro organisme (plankton) ada yang dapat bergerak aktif sendiri seperti satwa/hewan yang disebut dengan plankton hewani (zooplankton), dan ada juga plankton yang dapat melakukan asimilasi (photosynthesis) seperti halnya tumbuhan di darat, kelompok ini disebut plankton nabati (phytoplankton). Fitoplankton merupakan kelompok produsen dalam sistem mata rantai makanan. Mereka dapat melakukan aktivitas hidupnya sendiri dengan memanfaatkan cahaya matahari. Sedangkan zooplankton harus melakukan aktivitas makan untuk mempertahankan eksistensinya. Plankton, baik itu zooplankton maupun fitoplankton dalam sistem akuarium laut, merupakan pakan alami bagi ikan dan koral yang hidup didalamnya. Mereka tergolong pakan yang memiliki nilai gizi yang tinggi, memiliki bentuk dan ukuran yang sesuai dengan mulut ikan dank oral, isi sel-selnya padat, dinding selnya tipis, serta tidak beracun (Anonimc 2009 : 1).
Plankton mempunya kemampuan berkembangbiak dengan ceoat, dan dapat dengan mudah dibudidayakan secara missal, sehingga tidak perlu dikhawatirkan mereka akan punah. Beberapa jenis plankton yang berhasil dibudidayakan sesara missal adalah Rotifera, kutu air, Diatimae, Tetraselmis, Chlorella, Artemia, cacing Tubifex, Infusoria. Semua jenis plankton yang berhasil dibudidayakan ini bisa menjadi pakan ikan hias dan koral dalam sistem akuarium laut. Mikro organisme laut (plankton) yang menjadi pakan alami ikan laut dank oral adalah : organisme bersel tunggal (single-celled organism) yaitu kelompok flagellate (Flagellates) seperti Vorticella – species. Mikro organisme lain yang dapat kita sebut sebagai planktonik untuk pakan ikan hias laut dank oral adalah cacing laut (marine worm), Gastrotrichs, Rotifera, Mud Dragons, Girdle Wearers, Comb jellies, Copepoda, Amphipoda, Decapoda, Isopoda, Telur atau naplii dari semua jenis ikan, udang, dan satwa laut lainnya juga merupakan planktonik yang disukai ikan hias dan koral dalam akuarium laut (Anonimc 2009 : 1).
Beragam binatang dan tumbuhan hidup pada atau di dasar aliran, sungai, kolam, danau, dan lautan. Nama benthos diberikan pada organisme penghuni dasar. Harus benar-benar dicamkan bahwa istilah “dasar” mencakup substrat pada garis pantai, demikian juga kedalaman terbesar dari setiap badan air. Seperti dapat diharapkan, kondisi untuk kehidupan akan beragam tidak hanya pada kedalaman yang berbeda, namun juga dengan sifat fisik substrat. Didalam laut dan danau besar, dikenal dua daerah utama yakni air pelagik atau air terbuka dan wilayah bentik atau wilayah dasar. Berbagai daerah yang dibedakan secara ekologis terdapat dalam setiap lingkungan ini. Meskipun wilayah-wilayah ini tidak bertepi atau berbatas, namun secara bertahap menyatu sesamanya, setiap wilayah mempunyai kenampakan yang jelas. Batas setiap wilayah beragam dari satu badan air ke badan air yang lain, bergantung pada kedalamannya (Michael 1967 : 237-238).

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Tempat dan Waktu.
Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan di Lahan Arboretum dan Danau Universitas Sriwijaya pada tanggal 18 April 2011 pada hari senin pukul 08.00 sampai dengan selesai.
B. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah parang, buku taksonomi, morse.
C. Cara Kerja
1.      
1.     Tentukan ekosistem daratan dan perairan yang di amati.
2.    Lakukan inventarisasi mengenai kemponen biotic dan abiotik yang terdapat di dalamnya.
3.    Tentukan berdasarkan kelengkapan komponen eksositem peranan dari masing-masing individu yang di amati dalam ekosistem tersebut.
4.    Buatlah diagram yang menghubungkan komponen-komponen ekosistem tersebut serta daur energy yang ada di dalamnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
No
Abiotik
Biotik
Hubunganya
1
suhu
Hydrilla
Sistem energinya berupa ekosistem terbuka, artinya terjadi interaksi langsung dengan bagian ekosistem lainnya di alam.
2
Kelembaban
Ilalang
3
Udara
Pakis
4
Sinar matahari
Sawit
5
pH
Akasia
6
Air
Gelam
7
tanah
ja
1.     Pembahasan
Pengamatan dilakukan di dua ekosistem yang berbeda, yaitu ekosistem daratan dan perairan. Ekosistem daratan mengambil lokasi di lahan arboretum Universitas Sriwijaya. Dari pengamatan tersebut, diperoleh hasil yang bervariasi dan keduanya dibatasi oleh faktor pembatas.
1.     Ekosistem Daratan
Kompoenen-komponen biotik ekosistem daratan yang terdapat di lokasi pengamatan antara lain:
1.     Hydrilla
2.    Ilalang
3.    Pakis
4.    Sawit
5.    Akasia
6.    Gelam
7.    jamur
Sedangkan komponen-komponen abiotiknya antara lain :
1.     Suhu
2.     kelembaban
3.    Udara
4.    Sinar matahari
5.    pH.
6.    Air, tanah dan batu.
Komponen pembentuk dari ekosistem darat berupa ekosistem lengkap, dimana antara komponen abiotik dan biotiknya saling berhubungan. Sistem energinya berupa ekosistem terbuka, artinya terjadi interaksi langsung dengan bagian ekosistem lainnya di alam.
Berikut rantai makanan dari komponen-komponen ekosistem daratan:
Tumbuhan, tanaman dan rerumputanSeranggaPredatorBakteri
Liana.
Berikut daur energi yang berlangsung,MatahariTumbuhan, tanaman dan rerumputanSeranggaPredator.
Skema interdependensi antara kompnen abiotik dan biotiknya pada ekosistem daratan adalah sebagai berikut :
Matahari Awan (hujan)Tumbuhan Tanah Air (genangan)Konsumen
Pengurai.
B. Ekosistem Perairan
Komponen-komponen biotik dari ekosistem perairan antara lain :
1.     Hydrilla
2.    Ilalang
Sedangkan Komponen abiotiknya antara lain :
1.     Suhu
2.    pH
3.    Sinar matahari
4.    Salinitas
5.    Air
6.    Udara
7.    Kelembapan
8.    Kecerahan
9.    Salinitas.
Seperti halnya ekosistem darat, komponen pembentuk dari ekosistem darat berupa ekosistem lengkap dan sistem energinya berupa ekosistem terbuka. Namun pada kisaran suhu terjadi perbedaan. Yaitu, suhu udara 290C, sedangkan suhu air 280C.
Berikut rantai makanan dari komponen-komponen ekosistem perairan
Serasah Fitoplankton ZooplanktonMikrorganisme
Berikut daur energi yang berlangsung:
Matahari Fitoplankton Zooplankton
TanamanOksigen(O2)FitoplanktonZooplankton
Skema interdependensi antara kompnen abiotik dan biotiknya pada ekosistem perairan adalah sebagai berikut :
MatahariPlankton Air Tumbuhan (Fitoplankton & Zooplankton) hewan airDekomposer
Dalam hal ini, organisme produsen yang terdiri dari fitoplankton dan vegetasi merupakan komponen autotrofik, yaitu komponen yang mampu menyediakan makanan bagi dirinya sendiri. Produsen mampu membuat makanan sendiri karena mengandung zat hijau daun (chlorophil) yang ada padanya. Dalam zat hijau daun pada waktu siang hari terjadinya proses fotosintesis atau asimilasi asam-arang.
Ketika proses fotosintesis berlangsung, persenyawaan antara air yang terambil dari tanah dan asam arang atau CO2 dari udara ditambah energi matahari menjadi karbohidrat dan oksigen. Kemudian karbohidrat diubah menjadi bahan-bahan lain seperti lemak, protein, vitamin dsb. Dengan menambah mineral-mineral yang diambil dari tanah. Bahan-bahan tersebut diperlukan untuk hidupnya, juga untuk kehidupan makhluk konsumen (heterotriphic) yang dalam hal ini dapat berupa ikan, zooplankton, atau predator.
Faktor pembatas antara kedua ekosistem tersebut adalah pada variasi suhu. Suhu di daratan cenderung selalu mengalami perubahan, sedangkan di perairan cenderung tetap. Selain itu, secara morofolgis, ekosistem darat tidak berkesinambungan, sebab terdiri dari muka yang beragam, seperti gunung, lembah, darat dsb. Sedangakan pada ekosistem perairan sangat bergantung pada adanya substrat dari pada daratan. Interaksi antara komponen yang satu dengan yang lainnya membentuk sebuah tatanan ekologi yang rapi dan mempunyai interdependensi yang kuat. maka, apabila ada salah satu komponen yang mengalami gangguan, akan berakibat pada komponen yang lain.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan badan air tawar.
2.Plankton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya.
3.Fitoplankton merupakan sumber makanan bagi zooplankton yang bersifat herbivora.
4.Bahan makan yang berasal dari plankton banyak mengandung asam-asam amino esensial, mineral-mineral, vitamin-vitamin, dan juga lemak serta karbohidrat.
5.Faktor yang dapat mempengaruhi keberadaan bentos antara lain yaitu pH dan cahaya matahari.
B. Saran
Sebaiknya praktikan berhati-hati dalam melakukan pengamatan komponen biotik dan abiotik gunanya dan jangan mengambil ataupun menebang pohon gunannya agar tidak merusak ekoistem alami di tempat tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A. 2004. Biologi. Erlangga. Jakarta : v + 436 hlm.
Anonim a. 2009. Ekosistem. Http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem. Diakses tanggal 24 April 2011.
Anonim b. 2009. Ekosistem. Http://aurel-jw.tripod.com/Ekosistem.htm. Diakses tanggal 24 April 2011.
Anonim c. 2009. Plankton. Http://www.o-fish.com/plankton. Diakses tanggal 24 April 2011.
Anonim d. 2009. Plankton. Http://www.google.com. Diakses tanggal 2 Juni 2009 jam 19:28 WIB.
Omori, M. 1967. Methods in Morine Zooplankton Ecology. Wiley Interscience. United States of America : v + 332 hlm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar