Bab 4. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu
4.1 pengertian pengelolaan
Pengelolaan sama dengan menajemen. Manajemen merupakan
terjemahan dari kata management dalam bahasa inggris dan didefinisikan
sebagai suatu aktifitas, seni, cara, gaya, pengorganisasian, kepemimpinan,
pengendalian, dalam mengelola, mengendalikan kegiatan (New Webster Dictionary,
1997; Echols dan Shadily, 1988, webster’s world dictionary, 1983; Collins
Cobuild, 1988). Aktifitas dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
operasi dan pemeliharaan serta evaluasi dan monitoring. Termasuk di dalamnya,
pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian, pengawasan, penganggaran dan
keuangan.
Oleh karena itu manajemen dapat dilihat dari berbagai aspek
antara lain: dapat berupa ilmu pengetahuan, berupa profesi atau keahlian,
berupa system, pengaturan, proses, metode, seni, sekelompok orang atau beberapa
grup dengan tujuan tertentu.
Phase utama dan fungsi manajemen secara umum meliputi:
- Perencanaan (Planning)
- Pengorganisasian (Organising)
- Kepemimpinan (Directing)
- Pengkoordinasian (Coordinating)
- Pengendalian (Controling)
- Pengawasan (Supervising)/ monitoring
- Penganggaran (Budgeting)
- Keuangan (Financing)
1. Perencanaan
Proses perencanaan umumnya melalui langkah-langkah:
- Identifikasi masalah atau bisa juga identifikasi sasaran.tujuan yang ditargetkan.
- Pengumpulan data primer dan sekunder.
- Penentuan metode yang akan dipakai (kajian pustaka).
- Investigasi, analisis, atau kajian.
- Penentuan solusi dengan berbagai alternatif.
- Penentuan skala prioritas.
- Pemilihan alternatif.
Untuk kesuksesan suatu proses maka perlu ada suatu maka
perlu aa suatu konsep strategi dan implementasi perencanaan yang jelas. Strategi
perencanaan mengakomodasi rencana mendesak, rencana jangka pendek, rencana
jangka menegah, dan rencana jangka panjang. Strategi perencanaan ini melalui
beberapa tingkatan (stage). Sedangkan implementasi perencanaan merupakan
aplikasi atau aksi dari strategi.
2. Pengorganisasian (Organising)
Organaize berarti mengatur. Sehingga pengorganisasian merupakan
pengaturan dalam pembagian kerja, tugas, hak dan kewajiban semua orang yang
masuk dalam kesatuan/kelompok. Pembagiannya didasarkan atas berbagai hal
misalnya dari tingkat pendidikan, lamanya bertugas, keahlian dan keterampilan
yang dimiliki dan lainnya.
Dalam hampir semua kegiatan diperlukan suatu organisasi yang
bisa berdasarkan atas struktur/strata ataupun fungsi.
3. Kepemimpinan (Directing)
Lebih dominan ke aspek-aspek leadership, yaitu proses
kepemimpinan, pembimbingan, pembinaan, pengarahan, motivator, reward and
punishment, konselor, dan pelatihan. Para pemimpin (direktur) perlu
menguasai aspek-aspek tersebut dalam upaya mensuksekan kepemimpinan yang baik
maka tujuan dari kegiatan dapat tercapai dengan sukses.
Beberapa karakter dari kepemimpinan yang baik antara lain
transparan, jujur, berkemauan keras, mau bekerja keras, akuntabilitas,
berwibawa.
4. Pengkoordinasian (Coordinating)
Koordinasi adalah upaya bagaimana mengorganisasi sumber daya
manusia (SDM) agar ikut terlibat, mengambil bagian atau dapat brperan serta
dengan baik sebagian maupun menyeluruh dari suatu kegiatan sehingga dapat
dipastikan SDM dapat bekerja secara tepat dan benar.
Situasi dan kondisi yang baik dan kondusif dapat menciptakan
kerjasama yang baik dan terpadu antar bagian. Di sinilah koordinasi sangat
berperan sehingga terjadi keseimbangan harmoni antara hak dan kewajiban dari
SDM ataupun antar bagian dari system organisasi yang ada.
Koordinasib bisa bersifat horizontal yaitu antara bagian
yang mempunyai kedudukan setara maupun vertical yaitu antar suatu bagian dengan
bagian di atasnya atau di bawahnya sesuai dengan struktur yang ada.
5. Pengendalian (Controling)
Pengendalian merupakan daya upaya control, pengawasan,
evaluasi, dan monitoring terhadap SDM, organisasi, hasil kegiatan dari
bagian-bagian ataupun dari seluruh kegiatan yang ada. Manfaat dari pengendalian
ini dapat mengingkatkan efisiensi dan efektifitas dari sisi-sisi waktu, ruang
(space), biaya, dan sekaligus untuk peningkatan kegiatan baik secara kuanritas
maupun kualitas.
Pengendalian ini juga berfungsi sebgaia alat untuk
mengetahui bagaimana kegiatan atau bagian dari kegiatan itu bekerja.
Penyimpangan atau kesalahan dapat segaera diketahui dan diperbaiki.
Pengendalian ini juga berfungsi untuk menekan kerugian sekecil mungkin.
6. Pengawasan (Supervising)
Pengawasan dilakukan untuk memastikan SDM bekerja dengan
benar sesuai dengan fungsi, tugas dan kewenangannya. Pengawasan juga berfungsi
untuk memastikan suatu proses sudah berjalan dengan semestinya. Di samping itu
pengawasan juga berfungsi untuk mengetahui suati kerja atau kegiatan sudah
dilakukan dengan benar.
7. Penganggaran (Budgeting)
Dalam kegiatan pembangunan, penganggran menjadi suatu bagian
terpenting untuk suksesnya maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut. Demikian
halnya untuk pengelolaan sumber daya air, penganggaran juga menadi salah satu
factor utama suksesnya suatu proses pembangunan mulai dari, studi, perencanaan,
konstruksi, operasi dan pemeliharaan infrastruktur keairan maupun peningkatan
system yang ada. Penentuan anggaran yang terencana dan tersistem sekaligus
merupakan salah satu alat manajemen. Karena dalam penganggran unsure biaya yang
dikeluarkan (expenditure) dan unsure pendapatan (revenue) harus
menjadi salash satu kesatuan kajian yang utuh, sehingga perencanaan
penganggran sekaligus merupakan bagian yang penting bahkan yang sama dalam
manajemen.
Penglolaan anggaran secara menyeluruh merupakan
penghubung dari proses-proses perencanaan (planning), oprasional,
pemeliharaan, pemanfaatan sampai pada proses control, evaluasi dan monitoring.
Laporan anggaran yang lengkap harus meliputi kriteria-kriteria antara lain
sebagai alat mediator dalam berkomunikasi (City of Fort Collins, 1986 di dalam
Grigg, 1988).
8. Finansial
Awal dari perencanaan financial adalah proses penganggaran.
Ketika tugas pokok dan fungsi dari tiap-tiap kegiatan institusi sudah
teridentifikasi. Langkah-langkah selanjutnya adalah merencanakan program kerja,
perhitungan biaya dan manfaat, analisis resiko dan kesuksesan program (Grigg,
1988).
Secra umum di dalam perencanaan inansial ada beberapa
langkah penting yang perlu dilakukan yaitu (Government Finance Research Center,
1981): analisis biaya, analisis kemampuan membayar (ability-to-pay analysis),
analisis pendapatan (revenue analysis), analisis sensivitas, analisis
dampak sekunder.
Aspek-aspek financial meliputi aspek-aspek pembiayaan,
penganggaran, pendapatan dan biaya, penilaian. Dengan kata lain aspek financial
sudah harus mencakup keseluruhan manajemen namun dalam batas financial saja.
Untuk pengelolaan sumber daya air aspek financial sering
menjadi kendala utama dalam suksesnya pengelolaaan. Keterbatasan dana menjadi
salah factor kunci kegagalan dari pengelolaan sumber daya air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar